Puluhan pengunjuk rasa dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya menggelar aksi di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 19 April 2015. Mereka menyerukan agar negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika mendukung kemerdekaan Palestina. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al Jafari, mengatakan ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam perbincangan pembukaan Konferensi Asia-Afrika. "Ada masalah terorisme, ada juga isu lain yang strategis, seperti ekonomi, keamanan, dan kerjasama lain," kata Ibrahim, di Jakarta Convention Center, Minggu 19 April 2015.
Menurut Ibrahim, antara Indonesia dan Irak memiliki kesamaan visi dan misi dalam memberantas terorisme. Kedua negara, kata dia, sepakat untuk memerangi terorisme lintas negara.
"Kami semua berusaha untuk menciptakan kerjasama di bidang penanggulangan terorisme untuk menghadapi tantangan besar ini," ujarnya. "Kami harapkan Indonesia juga bergabung seperti halnya koalisi internasional yang sudah dibentuk, dan terdapat negara-negara seperti Cina dan Iran. Semuanya bersatu untuk menghadapi tantangan besar ini."
Namun Ibrahim mengatakan dalam pembicaraan itu, tidak disinggung secara spesifik soal meningkatnya rekrutmen yang dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Secara tekstual tidak ada pernytaaan seperti itu," ujarnya.
Ibrahim menyatakan saat ini sudah ada sekitar 62 negara yang warganya bergabung dengan kelompok ISIS. Dia mengimbau kepada negara yang warganya terlibat untuk bersama-sama membuat tindakan pencegahan. "Keterlibatan warga dari 62 negara di ISIS itu tidak mewakili suatu negara, hanya mewakili individu."
Ibrahim mengatakan kekejaman kelompok ISIS yang langsung dirasakan di Irak tentunya berdampak buruk bagi semua golongan. Bahkan suatu komunitas Islam pun dibantai oleh kelompok ISIS.