Tim Menteri Susi Temukan Burung Kakatua yang Ekspor ke Cina

Reporter

Minggu, 19 April 2015 19:50 WIB

Kakatua Goffin. Theatlanticwire.com

TEMPO.CO,MERAUKE –Tim Anti-Illegal Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan menemukan burung endemik Papua diperdagangkan. Wakil Ketua Tim Yunus Husein pada Jumat lalu mengatakan segera berkoordinasi dengan lembaga terkait, seperti Kementerian Kehutanan dan kepolisian, untuk menentukan legalitas penjualan itu.


Tim bentukan Menteri Susi Pudjiastuti itu menemukan hewan tersebut setelah melakukan inspeksi mendadak ke Kampung Woegekel, Distrik Ilwayab, Merauke, Papua, Kamis lalu. Mereka ke sana mengecek dokumen kapal-kapal milik sejumlah perusahaan, antara lain PT Dwikarya Reksa Abadi.


Burung-burung asli Papua itu dikirim ke Cina dengan kapal itu. Namun Perwakilan PT Dwikarya di Ilwayab, Tomo Khusein, mengaku tidak tahu ihwal pengiriman burung-burung di kapalnya.


Perdagangan satwa itu sudah lama terjadi. Hendori, seorang penjual di sana, menuturkan kebanyakan yang dijual burung kakatua jambul kuning, beo, nuri, gagak, dan buaya yang telah diawetkan. “Peminatnya orang-orang Cina,” ujarnya saat ditemui Tempo di rumahnya.


Di rumah Hendori, ada seekor kakatua jambul kuning. Burung itu kurus dan bulunya sudah rontok. “Sepi setelah kapal Cina tidak datang,” kata dia. Pemerintah memberlakukan moratorium kapal asing untuk menghentikan pencurian ikan.


Advertising
Advertising

Menurut dia, ketika kapal-kapal ke Cina masih aktif menangkap ikan, permintaan satwa tinggi. Biasanya, ucap lelaki asal Jawa Tengah ini, hewan tersebut dikirim dua kali sebulan. Sekali kirim bisa 100 ekor. Dulu, sehari ia bisa menangkap 20 burung endemik. Terkadang dia membeli dari penduduk, lalu dijual ke nelayan Cina Rp 1,5-3 juta per ekor.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menanyakan kebenaran temuan itu ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua. “Kegiatan seperti itu marak tapi tak tampak,” kata juru bicara Kementerian, Eka Widodo Sugiri, kemarin.


Akhir Februari lalu polisi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, juga menggagalkan penyelundupan ratusan ekor satwa di sebuah kapal yang berangkat dari Papua. Satwanya antara lain cenderawasih, tupai terbang, dan kakatua hitam, yang disimpan di dalam kamar mesin.


SYAILENDRA | KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

32 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

33 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya