Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman (kanan) dan Kapolri Komjen Badrodin Haiti (kiri), dalam acara International Conference on Terorism and ISIS, di Jakarta, 23 Maret 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti memastikan kedatangan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ke kediamannya hari ini, Rabu, 15 April 2015. Kedatangan ini dalam rangka pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Badrodin sebagai calon Kepala Polri.
"Mereka akan mendalami bagaimana situasi keluarga saya," kata Badrodin di halaman Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 15 April 2015. Menurut dia, anggota Dewan akan datang sekitar pukul 14.00.
Keesokan harinya, Badrodin akan menjalani uji kelayakan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. "Undangannya sudah saya terima," ujar Badrodin. Ia mengatakan sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kelayakan itu.
"Visi-misi dan program prioritas kami siapkan untuk bisa kami laksanakan pada tahun 2015 dan 2016," ucap Badrodin, tanpa merinci program yang akan ia paparkan. "Nanti akan didalami anggota DPR melalui tanya-jawab."
Ihwal kemungkinan Dewan mempersoalkan dugaan kepemilikan rekening gendut, Badrodin enggan berkomentar. Menurut dia, dugaan kepemilikan rekening gendut sudah diklarifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. "Di KPK dan PPATK kan sudah jelas."
Badrodin dicalonkan menjadi Kepala Polri setelah penetapan tersangka terhadap calon Kepala Polri sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, oleh KPK. Meski lolos uji kelayakan di Dewan, Budi tak kunjung dilantik Presiden Joko Widodo. Jokowi kemudian batal melantik Budi dan mencalonkan Badrodin, yang namanya juga disebut sebagai pemilik rekening gendut.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.