Polda Sulsel Belum Punya Bukti Keberadaan ISIS

Reporter

Minggu, 12 April 2015 09:50 WIB

Prajurit Irak berdiri di dekat markas komando, para prajurit ini berada di garis depan untuk bertempur melawan ISIS. Anbar, Irak, 14 April 2015. John Moore / Getty Images

TEMPO.CO, Makassar- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengaku belum mempunyai bukti kuat ihwal keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah hukumnya. Kepolisian tidak dapat melakukan penindakan sebatas pengakuan dan adanya atribut mirip kelompok teroris itu. "Kami masih mencari bukti akurat. Kalau jelas baru ditindak," katanya Sabtu, 11 April 2015.

Menurut Anton, pengibaran atribut mirip bendera ISIS di beberapa tempat, seperti pada lokasi pengajian di Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya; dan jembatan layang, Kecamatan Panakkukang, beberapa waktu lalu, belum bisa menjadi dasar hukum untuk melakukan penindakan. Terlebih, kelompok yang mengibarkan membantah bendera itu adalah simbol ISIS, melainkan bendera tauhid.

Anton menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan khususnya kelompok masyarakat yang dicurigai berpaham radikal. Dia juga menjelaskan tidak bisa membeberkan kelompok yang dicurigai maupun strategi mengatasi kelompok teroris atau ISIS. "Banyak persoalan yang tidak bisa saya sampaikan ke media."

Sebelumnya Mabes Polri menyatakan Provinsi Sulawesi dan Barat merupakan satu dari lima kantong simpatisan ISIS. Empat daerah lain adalah Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana Mayor Jenderal Bachtiar mengatakan keberadaan ISIS di daerah ini memang masih sebatas indikasi. Dia meminta agar isu keberadaan kelompok ini tidak perlu dibesar-besarkan.

Selain mengantisipasi masuknya ISIS yang merupakan paham radikal kanan, Bachtiar juga meminta masyarakat bersikap waspada terhadap paham radikal kiri alias komunisme. Masyarakat jangan mudah terpengaruh dan segera melaporkan ke TNI/Polri, bila mengetahui adanya orang atau kelompok yang coba menghasut masyarakat mengikuti paham radikal.

TRI YARI KURNIAWAN (MAKASSAR)

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

17 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

19 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

31 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

31 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

32 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya