TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menceritakan salah satu rapat yang ia pimpin tentang Olimpiade Sains. Dalam rapat itu ia bertanya kepada stafnya mengapa olimpiade itu nantinya dilakukan di Yogyakarta.

"Jawaban yang saya dapat, karena Yogyakarta adalah salah satu daerah yang memiliki jumlah hotel banyak untuk menampung penginapan peserta," kata Anies pada acara Rapat Kerja Nasional Persatuan Guru Republik Indonesia di Park Hotel Cawang, Jakarta, Sabtu, 11 April 2015.

Selain Yogyakarta kota lain yang menjadi pilihan daerah pelaksanaan lokasi olimpiade itu adalah Bandung, Jakarta, Medan, atau Surabaya. Anies mengatakan tahun depan akan mengubah pola itu.

Mantan Rektor Paramadina ini berencana menginapkan para peserta olimpiade yang diperkirakan berjumlah 3.500 orang di berbagai rumah masyarakat daerah setempat. Ia mengatakan hal itu akan memberikan dampak positif bagi para peserta lomba. "Kami akan libatkan masyarakat," katanya.

Menurutnya pola ini sudah banyak digunakan para panitia lomba tingkat internasional di dunia. Kegiatan ini juga memberikan banyak pangalaman unik bagi para pesertanya. Mereka bisa mempelajari budaya baru dari sebuah keluarga yang mereka tinggali. Mereka juga bisa mendapat teman baru, orang tua baru, atau bahkan juga saudara baru bagi mereka.

Penginapan di rumah masyarakat itu tentunya bersifat sukarela. Akan pula ada sertifikasi yang menilai tentang kebersihan rumah itu.

"Saya yakin pengalaman itu akan diingat para peserta lomba seumur hidup," katanya. Dengan rencana itu, ia pun menilai pengadaan lomba nantinya juga bisa dilaksanakan di berbagai daerah lain selain kota besar yang memiliki hotel dengan jumlah kamar cukup.

MITRA TARIGAN