Puskesmas di Batu Terancam Krisis Obat, Kok Bisa?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 11 April 2015 08:21 WIB

Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Kota Batu terancam mengalami krisis obat sampai 2016 mendatang lantaran anggaran pengadaan obat tak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015 Kota Batu. Padahal, total sebanyak 42 jenis dari 313 jenis persedian obat-obatan telah habis.

"Obat-obatan di puskesmas sudah menipis," kata Kepala Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Batu, Eny Musfirotun, Jumat, 10 April 2015. Padahal, obat-obatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, di antaranya obat batuk, sesak nafas, dan tekanan darah tinggi.

Eny khawatir karena diperkirakan persediaan obat hanya cukup sampai tiga bulan ke depan. Dinas Kesehatan tak bisa mengajukan penambahan anggaran belanja obat-obatan karena tak ada nomenklatur pengadaan obat, sehingga Dinas Kesehatan tak bisa mengajukan anggaran pengadaan obat.

Salah satu obat yang persediaannya juga kritis adalah antibiotik, sementara obat antibiotik ini harus diberikan sesuai kebutuhannya karena jika tidak tubuh akan kebal.

"Persediaan obat di gudang hanya cukup untuk tiga bulan," katanya. Di lain pihak, pengadaan obat untuk tahun berikutnya seharusnya dilakukan Maret tahun ini, sementara pengiriman barang dilakukan Desember 2015 untuk kebutuhan persediaan obat 2016.

Dinas Kesehatan berupaya meminta bantuan pengadaan obat-obatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Namun permintaan itu ditolak karena tak direncanakan sejak tahun sebelumnya sebab persediaan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur disediakan untuk daerah lain.

"Baru terjadi kali ini. Sebelumnya persedian obat aman," ujarnya. Pengadaan obat, menurut Eny, telah diajukan sesuai mekanisme. Tahap awal dilakukan pendataan kebutuhan obat untuk diajukan ke Kepala Dinas Kesehatan untuk diajukan dalam rancangan APBD Kota Batu. Pengadaan obat saat itu dianggarkan sebesar Rp 2,3 miliar. Namun dalam dokumen pelaksana anggaran justru dikosongi.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Batu Didik Machmud mengaku heran anggaran pengadaan obat tak dimasukkan sehingga Badan Anggaran tak membahasnya. Apalagi saat pembahasan bersama Dinas Kesehatan tak ada laporan persediaan dan sisa obat. "Pengadaan obat tak ada pos anggaran, maka harus diselesaikan agar masyarakat tak dirugikan," katanya.

EKO WIDIANTO


Berita terkait

Jangan Ragu Minum Obat Generik, Kualitasnya Setara Obat Paten

4 Oktober 2023

Jangan Ragu Minum Obat Generik, Kualitasnya Setara Obat Paten

Ragu minum obat generik karena menyangsikan kemanjurannya? Apoteker menyatakan obat generik memiliki kualitas setara obat paten.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

28 Juni 2023

Kenali Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

Obat generik dan obat paten adalah dua jenis obat yang berbeda. Apa saja perbedaan tersebut?

Baca Selengkapnya

Penjualan PT Phapros Kuartal I 2023 Rp 260 Miliar, Didorong Obat Resep dan Generik

29 April 2023

Penjualan PT Phapros Kuartal I 2023 Rp 260 Miliar, Didorong Obat Resep dan Generik

PT Phapros mencatat penjualan sebesar Rp260,97 miliar pada kuartal I-2023.

Baca Selengkapnya

Penyebab Obat untuk Pasien Covid-19 Langka: Panic Buying hingga Stok Terbatas

8 Juli 2021

Penyebab Obat untuk Pasien Covid-19 Langka: Panic Buying hingga Stok Terbatas

Kemenkes telah menerima keluhan di masyarakat terkait dengan semakin sulit mendapatkan obat-obatan bagi pasien Covid-19

Baca Selengkapnya

Obat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO

24 Januari 2021

Obat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO

Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, bagian regional dari WHO, mengatakan bahwa ivermectin tidak boleh digunakan untuk mengobati Covid-19.

Baca Selengkapnya

Obat Generik Kurang Cespleng? Ini Fakta Sesungguhnya

30 September 2019

Obat Generik Kurang Cespleng? Ini Fakta Sesungguhnya

Banyak orang yang menganggap obat generik kurang mujarab. Bagaimana fakta sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Lain

21 Maret 2019

Ini Penyebab Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Lain

Harga obat di Indonesia cenderung lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain. Disebut termahal di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Penggunaan Antibiotik di Indonesia Terlalu Bebas

8 Juni 2017

Dokter Ungkap Penggunaan Antibiotik di Indonesia Terlalu Bebas

Penggunaan antibiotik secara tidak bijak bahkan juga dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya

Lebih Mahal, Vaksin Lebih Bagus? Ini Jawaban Bio Farma

21 Maret 2017

Lebih Mahal, Vaksin Lebih Bagus? Ini Jawaban Bio Farma

Tidak sedikit yang memilih datang ke fasilitas kesehatan swasta dan membeli vaksin dengan harga mahal dibanding vaksin yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Badan POM Izinkan Versi Generik Obat Paten Rp 13 Juta/Butir

4 Juli 2016

Badan POM Izinkan Versi Generik Obat Paten Rp 13 Juta/Butir

Pasien Hepatitis C harus minum Sofosbuvir yang tingkat kesembuhannya 99%. Harganya Rp 13 juta per butir.

Baca Selengkapnya