Menteri Nila Sindir Obesitas dan Kekurangan Gizi  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 10 April 2015 04:02 WIB

Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek, melakukan sidak alat pendeteksi virus Ebola di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 November 2014. Sidak tersebut dilakukan untuk memperketat masuknya virus ebola ke Indonesia melalui bandara dan pelabuhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Padang - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfarsa Moeloek khawatir atas tidak seimbangnya persentase anak yang mengalami obesitas dengan kekurangan gizi.

"Anak kurang gizi masih 19 persen. Tapi obesitas atau kegemukan naik 11 persen," ujar Nila di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis, 9 April 2015.

Menurut dia, di tengah suburnya tanah Indonesia, seharusnya tidak boleh ada anak yang kekurangan gizi. "Seperti ayam mati di lumbung padi. Kita harus berikan edukasi kepada masyarakat dan mengingatkan akan begitu suburnya tanah kita," ujarnya.

Kata Nila, masyarakat harus memiliki inovasi untuk mengatasi masalah kekurangan gizi. Misalnya, memanfaatkan pekarangan rumah atau polybag untuk menanam sayur-sayuran. "Tomat dan pepaya bisa tumbuh di situ. Tak susah seperti negara yang memiliki empat musim," ujarnya.

Buah pepaya yang masih muda, misalnya, kata Nila, bisa dimakan. "Apalagi kalau sudah matang, banyak mengandung vitamin. Daunnya juga bisa dipakai. Jadi tak mungkin kekurangan gizi," ujarnya.

Nila mengatakan, kalau tak mampu membeli daging, masyarakat bisa mengkonsumsi ikan. Apalagi Indonesia memiliki banyak ikan. "Proteinnya lebih tinggi daripada daging. Jika masyarakat bisa berubah, Indonesia tak perlu menunggu 100 tahun untuk perbaikan gizi."

Menurut Nila, ibu-ibu harus bertanggung jawab kepada anak mereka sejak lahir dengan memberikan asupan gizi yang baik. Di antaranya memberikan air susu ibu kepada anak. "ASI mutlak diberikan. Kekuasaan Allah. ASI tak bayar. Gizinya tak ada yang mengalahkan," ujarnya

Saat menyusui, kata Nila, ibu harus mengelus kepala bayinya. Menurut dia, mengelus kepala bayi baik untuk perkembangan otak anak. "Lalu yang penting juga adalah imunisasi," ujarnya.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

27 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

39 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

40 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

43 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

43 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

46 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

52 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

55 hari lalu

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

58 hari lalu

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?

Baca Selengkapnya

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

58 hari lalu

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?

Baca Selengkapnya