TEMPO.CO, Cirebon - Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan ribuan guru berstatus pegawai negeri sipil. Kekurangan ini terjadi karena setiap tahun ratusan guru berstatus PNS harus pensiun.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hampir setiap tahun di Kabupaten Cirebon sedikitnya terdapat 200 guru berstatus PNS yang pensiun. Padahal, sejak 2011, Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil.
Bahkan, berdasarkan pemaparan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon saat acara pendidikan di USAID belum lama ini, diketahui bahwa Pemkab Cirebon kekurangan hingga 1.989 guru kelas pada tingkat SD yang berstatus PNS. Tidak hanya itu, guru mata pelajaran agama Islam dan pendidikan Jasmani serta olahraga dan kesehatan yang berstatus PNS pun masih kurang.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar mengatakan pihaknya akan segera melaporkan kondisi ini kepada Bupati Cirebon. "Saya tidak bisa berkomentar banyak, tapi akan segera saya laporkan ke Bupati Cirebon," kata Asdullah.
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) mengenai persoalan tersebut. "Awal Maret lalu sudah kami koordinasikan, mudah-mudahan bisa segera ada jalan keluarnya," ujar Asdullah.
Untuk menekan kekurangan guru kelas, menurut Asdullah, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan merger 86 sekolah dasar. "Mudah-mudahan merger ini bisa menekan kekurangan guru kelas," katanya.
Adapun Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Dudung Mulyana menjelaskan bahwa Pemkab Cirebon masih menunggu sinyal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mengatasi persoalan kekurangan guru.
"Ada sejumlah pilihan yang sebenarnya bisa dilakukan," kata Dudung. Di antaranya, pengangkatan tenaga honorer ataupun pembukaan formasi calon PNS. Namun, menurut Dudung, pihaknya masih menunggu sinyal dari Kementerian.
Meskipun Kementerian mengizinkan dilakukan pembukaan formasi calon PNS untuk tenaga pendidik dan medis, Dudung mengaku opsi pembukaan formasi itu masih jauh untuk dilaksanakan. "Sebab, belanja pegawai di Kabupaten Cirebon masih cukup besar," ujarnya. Karena itu, Dudung berharap tenaga K2 atau honorer bisa terangkat menjadi PNS.
IVANSYAH
Berita terkait
Gawat, Kota Pangkalpinang Terancam Kehabisan Guru
23 Mei 2017
Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang saat ini dilanda kekhawatiran akan habisnya jumlah guru yang mengajar di SD dan SMP.
Baca SelengkapnyaPresiden Perintahkan Tata Ulang Penyebaran Guru
18 Januari 2017
Pemindahan lokasi dinas guru akan diperketat. Rencananya, penempatan guru tak lagi diatur daerah saja, tapi juga oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaDaerah Tertinggal, Terluar, Terpencil Kurang Ribuan Guru
25 November 2016
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy akan merekrut 6.000 guru untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terpencil.
Baca SelengkapnyaCirebon Kekurangan 600 Guru Berstatus PNS, Sebagian Guru SD
7 November 2016
Kalau moratorium pengangkatan PNS tidak segera dihentikan, maka menurut Jaja memasuki 2019 hampir bisa dipastikan guru SD hampir habis.
Baca SelengkapnyaBangkalan Kekurangan 3.000 Guru PNS
26 Agustus 2016
Kekurangan guru di Bangkalan karena tidak meratanya kualitas pendidikan antara SD negeri di kota dan desa.
Baca SelengkapnyaPendidikan Sektor Maritim Kekurangan Pengajar
27 Oktober 2015
Padahal dalam Nawacita Presiden Joko Widodo, Indonesia fokus
pada sektor maritim.
Jakarta Krisis Ribuan Guru Baru
28 September 2015
Sekitar 78 persen guru di Jakarta sudah berusia lebih dari 51 tahun.
Baca SelengkapnyaKota Bekasi Kekurangan Guru Sekolah Dasar
28 Juni 2015
Sebanak 110 guru memasuki masa pensiun pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemendikbud Targetkan Kirim 3.500 Guru ke Pelosok
22 Juni 2015
Guru yang dikirimkan ke daerah terpencil akan mendapatkan fasilitas perumahan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Guru: Bentuk Mereka dengan Mental yang Baik
25 Mei 2015
Sebanyak 798 peserta program Guru Garis Depan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil.
Baca Selengkapnya