TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, saat menjabat presiden, Megawati Soekarnoputri pernah dihubungi Presiden Amerika Serikat George W. Bush. "Lebih dari tiga kali Presiden Bush menghubungi Ibu Mega," kata Hasto di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Minggu, 29 Maret 2015.
Saat itu, kata Hasto, Bush meminta restu Megawati untuk menyerang Irak pada 2003, yang masih dipimpin Saddam Hussein. Amerika dan sekutunya menyerang Irak lantaran negara itu dianggap punya senjata nuklir pemusnah massal.
Tapi Megawati menolak rencana Bush menyerang Irak. Alasannya, demi menjaga perdamaian dunia. "Kalau nasihat Mega didengarkan, mungkin tak akan ada konflik (Timur Tengah yang meluas)," kata Hasto.
Hasto menambahkan, munculnya kelompok radikal dan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) disebabkan oleh ketidakadilan dunia. Serangan Sekutu ke Irak yang dilakukan tanpa persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Hasto, menjadikan kondisi politik di kawasan Asia Barat itu tak stabil. "Sebagai negara yang cinta damai, kita harus menjaga agar pengaruh ISIS jangan sampai ke Indonesia," katanya.
Selama pasukan Amerika Serikat dan sekutunya menyerang Irak, kondisi internal negara itu bergejolak. Muncul berbagai gerakan kelompok bersenjata yang mempertahankan wilayah mereka dari invasi Amerika.
Salah satu kelompok itu adalah Majelis Syura Mujahidin, yang berdiri pada 15 Agustus 2005. Kelompok yang dipimpin Abu Umar Al-Baghdadi ini kemudian mendeklarasikan diri sebagai Negara Islam Irak pada 13 Oktober 2006.
Pada masa yang sama, terjadi gelombang pemberontakan di Suriah untuk menurunkan Presiden Bashar Assad. Pasukan pemberontak di Suriah mendapat bantuan dari luar negeri, termasuk dari Negara Islam Irak.
Kelompok ini kemudian bersatu dan mengumumkan diri sebagai Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS pada 9 April 2013. Dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi, ISIS telah menguasai wilayah seluas 400 ribu kilometer persegi di sejumlah kota di perbatasan Irak dan Suriah.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
4 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
23 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
24 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
32 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
33 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
35 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
35 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
35 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
36 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
36 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya