Kementerian Luar Negeri Bakal Kelola Gedung Merdeka

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 19:38 WIB

Nayaga memainkan gamelan pusaka Sari Oneng dari Parakan Salak mengiringi penari di depan sultan dan raja Nusantara di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/12). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri akan ikut mengelola Gedung Merdeka di Bandung. Gedung bersejarah ini akan menjadi lokasi penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika pertama bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan pemerintah Jawa Barat.

"Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 37/1975 disebut bahwa gedung itu Aset MPR yang dikerjasamakan dengan pemerintah provinsi, sekarang ada kepentingan sejarah (Konfrensi Asia Afrika) maka Kementerian Luar Negeri harus sebagai pihak yang terlibat," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Bandung, Senin, 23 Maret 2015.

Deddy mengatakan, nota kesepahaman tiga pihak itu sedang dibahas dengan rinci dan ditargetkan rampung pada pekan ini. "Ini tidak mengubah status aset sebagai milik MPR," kata dia. "Selanjutnya bagaimana pengembangan, fungsi, tugas dan keewajiban masing-masing pihak bisa lebih jelas lagi."

Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengatakan, Peraturan Presiden Nomor 37/1975 mencantumkan Gedung Merdeka merupakan aset MPR, sementara pemerintah provinsi disebut sebagai penanggungjawab pemeliharaan gedung tersebut. "Kemudian kami mencatat MoU tahun 2011 antara Kementerian Luar Negeri dan MPR, dimana Kementerian diberi kesempatan melakukan pengelolaan bagian museum," kata dia di Bandung, Senin, 23 Maret 2015.

Yohanes mengatakan, nantinya Naskah Kesepahaman atau MoU antara MPR, pemerintah Jawa Barat, dan Kementerian Luar Negeri mengukuhkan lagi posisi pembagian tugas masing-masing. "Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab substansi pengisian museum," kata dia.

Yohanes enggan merinci rencana kementeriannya soal pengembangan Museum Konfrensi Asia Afrika di Gedung Merdeka itu. Dia beralasan, masih ada pembahasan rinci yang belum tuntas. "Mudah-mudahan MoU ini bisa menjadi dasar lebih kuat," kata dia. "Jangan sampai evennya dunia, tapi museumnya hanya sebesar itu."

Menurut Yohanes, semua rencana pengembangan pemanfaatan Gedung Merdeka itu akan dijelaskan rinci saat Naskah Kesepahaman sudah rampung diteken. "Setelah MoU, kami akan membuka semua rencananya," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri juga sudah menyiapkan proposal pengembangan Museum Asia-Afrika di Gedung Merdeka Bandung yang saat ini masih dibahas bersama MPR, dan pemeirntah provinsi Jawa Barat. Yohanes mengatakan, Gedung Merdeka di Bandung itu kendati milik MPR tapi dikelola bersama kementeriannya dan pemerintah provinsi.

Yohanes mengatakan, untuk membahas perluasan itu, kementeriannya mengajak Sekretariat MPR dan pemerintah Jawa Barat merevisi naskah kesepahaman yang ada soal pengelolaan Gedung Merdeka, di Bandung. "Berdasarkan Keputusan Presiden, gedung itu milik MPR, pemeliharannya oleh pemda Jabar, dan pengelolaan museum oleh Kementerian Luar Negeri , membuat kita serba kikuk," kata dia.

Deddy Mizwar mengatakan, pemerintah provinsi juga mengusulkan untuk merevitalisasi museum Konfrensi Asia-Afrika yang ada saat ini di Gedung Merdeka. Dia menyayangkan museum itu belum digarap maksimal kendati sering menjadi sasaran kunjungan siswa sekolah. "Kalau perlu seluruh gedung jadi museum, sekarang ini kan museum-museuman. Gak dapat apa-apa kita ke sana," kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

10 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

10 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

17 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya