Gampang Terima, Susah Kembalikan

Reporter

Editor

Jumat, 12 Agustus 2005 02:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua pejabat Departemen Keuangan, Ishak Harahap dan Sudji Darmono mengaku kesulitan mengembalikan dana rekanan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Meski berniat mengembalikan dana yang diberikan Komisi Pemilihan Umum, kami terus menerima dana rekanan pada tahap selanjutnya. Kami kesulitan mengembalikannya. Kami telepon berkali-kali namun tidak bisa,"kata Ishak Harahap Kepala Sub Dit Direktorat Anggaran IIE Departemen Keuangan, usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sudji Darmono, mantan Pejabat Sementara Direktur Pembinaan Anggaran II mengaku menerima uang dari Wakil Kepala Biro Keuangan KPU M Dentjik. Ishak menerima US$ 20 ribu dan Rp 40 juta. Sedangkan Sudji mendapat US$ 40 ribu dan Rp 20 juta.Keterangan yang berbeda diberikan pengacara Ishak, Roy Rening. Ia mengatakan, kliennya hanya menerima dana dalam bentuk rupiah dalam 3 tahap sebesar Rp 40 juta. Tahap pertama pada Februari 2004 Rp 15 juta. Desember 2004 Rp 12,5 juta, dan pada Februari 2005 Rp 12,5 juta.Kedua pejabat itu menyatakan, karena kesulitan menghubungi Dentjik, maka uang yang diberikan disimpan di dalam brankas. "Saat itu, Dentjik lagi pendidikan," kata Roy.Menurut pengacara Sudji, Syachriyanto Siahaan, total uang yang diterima sebesar US$ 79 ribu. Pada bulan September dan Desember 2004, kedua pejabat menerima lagi dana dari M Dentjik. Uang itu baru diserahkan ke KPK setelah kasus penyuapan anggota KPU Mulyana W Kusumah terungkap. Ishak mengaku tidak tahu untuk apa uang tersebut diberikan kepadanya. "Saya dan Dentjik kan teman lama," ujarnya. Ia membantah dana itu diberikan terkait revisi anggaran belanja bagi Pemilu 2004. Menurut Sumber Tempo di KPK, uang yang diberikan ditujukan untuk memuluskan revisi anggaran tersebut. Para pejabat itu disuap agar menyetujui perubahan mata anggaran pengadaan asuransi di Petugas Pemilu dari Rp 100 juta menjadi Rp 14,8 milyar.Edy Can

Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

8 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

12 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

1 hari lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

1 hari lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

2 hari lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

2 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya