Kebakaran Hutan Riau Meluas di 1.732 Lokasi

Reporter

Editor

Kamis, 11 Agustus 2005 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Kawasan hutan dan lahan Riau yang terbakar terus meluas. Jumlah titik api (hot spot) kini mencapai 1.732 lokasi dengan luas cakupan mencapai 22 hingga 25 ribu hektare tersebar di 12 kabupaten di Riau. Menurut data Satelit Terra Modis per 10 Agustus, hanya berselang 24 jam terjadi penambahan 215 titik api baru. "Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali berharap hujan turun. Dari mapping (pemetaan) cakupan satelit itu diketahui sekitar 19.500 hektare atau sekitar 75 persen lahan yang terbakar sekarang ini adalah lahan gambut kering yang sulit padam," ujar Ahmad Zazali, Wakil Koordinator dan Bidang Data Jaringan Kertja Penyelamatan Hutan Riau (Jikalahari) di Pekanbaru, Kamis (11/8). Menurut catatan Jikalahari, konsorsium yang membawahi 28 LSM lingkungan, titik api terparah dan terbanyak terdapat di Kabupaten Rokan Hilir. Di kawasan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka itu terdapat 885 titik api. Kemudian menyusul Kabupaten Rokan Hulu dengan 313 titik api. Khusus untuk Rokan Hilir diketahui cakupan kebakaran hampir 90 persen berada di lahan gambut. "Dengan penyebaran hot spot di 12 kabupaten/kota itu, mestinya Riau sudah harus dinyatakan Siaga I. Kita tidak dapat bayangkan jika seminggu ke depan Riau tidak diguyur hujan," ujar Ahmad Zazali. Kawasan yang terbakar itu nyaris terdapat di hampir semua perusahaan kehutanan dan perkebunan yang ada di Riau. Tercatat 31 perusahaan Tanaman Industri (HTI), di antaranya PT Rimba Rokan, PT Selaras Abadi, PT RAPP, PT Ararabadi dan PT Selaras Hati, memiliki puluhan titik api. Sementara dari 15 pemegang lisensi HPH yang ada di Riau, diketahui hutan terbakar terdapat pada kawasan 12 perusahaan HPH, di antaranya PT Siberida Wahana Sejahtera, Sri Buana Dumai, Siak Raya dan PT Rokan Permai. Untuk perkebunan diketahui 64 perkebunan lahannya terbakar. Lokasi perusahaan yang terbakar itu, di antaranya PT ADEI, PT Aditia Palma Nusantara, PT Inti Indosawit, dan PT Gunung Mas Raya.jupernalis samosir

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

50 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

51 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

52 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

56 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya