TEMPO.CO, Poso - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah membenarkan kabar bahwa jaringan terorisme Poso berkaitan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Jaringan yang dimaksud adalah kelompok bersenjata Poso pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
"Berdasarkan bukti-bukti, video, dan dokumen lain yang kami temukan, benar mereka terlibat kelompok tertentu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Maret 2015.
Hari menjelaskan, dalam video, terekam seorang warga negara asing berpostur kurus tengah menjegal setiap orang yang tidak menuruti perintah. Kemudian tampak Santoso dan terduga Basri yang berdiri di belakang bendera yang dikenal sebagai bendera ISIS. Mereka menyampaikan pesan dan pernyataan dukungan terhadap ISIS.
Menurut Hari, video tersebut ditemukan pihaknya saat memburu anggota kelompok Santoso di wilayah hutan pegunungan Poso Pesisir pada Oktober 2014. "Saat aparat kami mengejar mereka, sejumlah peralatan, seperti senjata rakitan, bom pipa, termasuk kamera video milik mereka, tak sempat dibawa oleh kelompok itu," katanya.
Atas temuan tersebut, Hari menduga mereka adalah anggota jaringan ISIS di Poso yang kini menjadikan sebagian wilayah hutan Poso sebagai lokasi pelatihan.
Sementara itu, Muhaimin Yunus Hadi, mantan anggota Laskar Poso yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Poso dari Partai Amanat Nasional, memprotes keras kalau wilayahnya disebut sebagai lokasi pelatihan milisi ISIS dan teroris.
"Di Poso itu tidak ada teroris dan ISIS, yang ada hanya kelompok bersenjata yang tidak menginginkan Poso itu aman," katanya pendek kepada Tempo, Jumat, 20 Maret 2015.
AMAR BURASE
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
4 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
23 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
24 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
32 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
33 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
35 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
35 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
36 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
36 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
36 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya