Sebelum ditemukan tewas, Tari Arizona terlihat dalam rekaman CCTV kantornya, tengah berbincang dengan seorang pria, di bawah pohon. Polisi belum mengungkap identitas pria ini. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Pontianak - Kepolisian Resor Kota Pontianak, Kalimantan Barat, memeriksa secara maraton saksi-saksi kasus pembunuhan Tari Arizona, 25 tahun, yang tewas dengan luka-luka di kediamannya, Rabu, 11 Maret 2015.
"Sudah 16 saksi yang kami periksa dalam kasus ini, dua saksi terakhir kami jemput pula," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris Andi Yul Lapawesean di kantornya, Senin, 16 Maret 2015.
Dua saksi yang baru diperiksa adalah rekan Tari sesama pegawai negeri sipil di Pengadilan Tinggi Pontianak. Salah satunya, Maisaroh, yang melihat Tari terakhir kali di kantornya. Selama pemeriksaan itu, suasana ruangan Reserse tampak sibuk.
Setiap unit, mendalami tugas masing-masing dalam kasus pembunuhan ibu satu anak tersebut. "Tiga unit diturunkan untuk mengusut kasus ini. Tim ini terdiri dari Intelijen, Reserse, dan Resmob Polda Kalbar," kata Andi Yul.
Andi mengatakan masih mengumpulkan potongan-potongan kisah dari semua keterangan saksi yang ada. "Kami masih mencari hubungan masing-masing keterangan. Saat ini satu saksi belum ditemukan. Kami harap dia bisa menjadi saksi mahkota," ucapnya.
Kasus pembunuhan Tari Arizona sudah memasuki hari kelima. Tetapi hingga Senin ini belum ada penetapan tersangka. Polisi juga masih enggan mengungkapkan motif dari pembunuhan pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak tersebut.
"Masih terlalu dini untuk menyebutkan motifnya. Yang jelas, semua keterangan dan bukti pendukung di lapangan sudah kami periksa sedetail mungkin," kata Kepala Satreskrim Polresta Pontianak Komisaris Andi Yul Lapawesean.