Turki Tahan 16 WNI, Keluarga Harap-harap Cemas  

Reporter

Jumat, 13 Maret 2015 07:43 WIB

Sebuah video propaganda kembali dirilis militan ISIS, video tersebut menunjukan sebuah kamp pelatihan yang berisi anak-anak. Mereka dilatih dan didik untuk menjadi penerus kelompok ISIS. Provinsi Raqqa, Suriah, 22 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Surabaya - Joesvita Meitarini, kakak dari Jusman Ary Sandy, mengatakan sangat senang jika memang benar adiknya beserta keluarga berhasil dicegah bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah. Pemerintah Turki dikabarkan telah menahan sebanyak 16 warga Indonesia yang kedapatan hendak menyeberang ke Suriah.

Belum jelas apakah Jusman dan lima anggota keluarganya berada di antara 16 warga Indonesia yang ditahan itu. Apabila benar, Joesvita menyatakan, "Pasti kami sangat senang. Alhamdulillah," kata Joesvita saat ditemui di rumahnya yang beralamat di Jalan Mojo I, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 12 Maret 2015. Alamat rumah ini sekaligus meralat alamat sebelumnya yang disebutkan di Jalan Mojo II.

Ita, sapaan Joesvita, menambahkan bahwa pihak keluarga masih menunggu kabar dari Kementerian Luar Negeri. Selain itu, Ita juga berharap Jusman dan istrinya, Ulin Isnuri Soejoto, bersama dengan keempat anaknya itu dapat segera pulang dalam keadaan sehat walafiat.

"Adik saya dikenal sebagai orang yang sabar. Kalau istrinya, Ulin, baik juga. Ia bercadar sejak sekitar dua tahun lalu," kata Ita mengungkapkan.

Jusman mengajak serta istri dan empat anaknya pergi ke Turki menumpang rombongan wisata yang terdiri atas 25 orang dari Jakarta pada 24 Februari 2015. Anak sulungnya berusia 17 tahun, sedang yang paling kecil masih berusia 10 bulan. Jusman berpamitan ke Turki untuk acara yang diadakan kantornya.

Sesampainya di Turki, mereka memisahkan diri bersama sebagian anggota rombongan yang lain. Mereka menolak kembali dan kemudian hilang kontak hingga membuat khawatir 16 anggota rombongan yang seluruhnya berasal dari Surabaya dan Surakarta. Ditengarai mereka hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Harapan kembali menjadi kecemasan setelah Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan warga Indonesia yang dimaksud pemerintah Turki telah ditangkap itu diperkirakan sudah berada lebih lama di negeri itu ketimbang kedatangan Jusman dan rombongannya. "Yang 16 ditemukan terakhir, itu yang akan kami dalami apakah mereka yang ikut dengan biro perjalanan itu atau bukan," kata dia.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya