Eksekusi Mati, Jokowi Ngaku Ditekan Dunia Internasional  

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 17:20 WIB

Terpidana mati asal Parancis, Serge Atlaoui memasuki ruang sidang saat ikuti sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, 11 Maret 2015. Usai divonis mati, Serge Atlaoui telah mengajukan grasi ke presiden Jokowi pada 2014, namun ditolak. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengakui banyak tekanan dari dunia internasional terkait pelaksanaan eksekusi mati. Namun, kata dia, semua pihak harus menghargai kedaulatan hukum Indonesia.

"Sudah berkali-kali saya katakan, ini kedaulatan hukum kita," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Kamis, 12 Maret 2015.

Tekanan dari pihak luar kerap didapat Indonesia sejak mengeksekusi mati para terpidana narkoba. Terakhir, beberapa tokoh mengirim surat terbuka kepada Jokowi. Mereka adalah pendiri Virgin Group Richard Branson, eks Presiden Brasil Fernando Henrique Cardoso, dan eks Presiden Swiss Ruth Dreifuss.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menawarkan penggantian biaya penahanan dua warganya jika pemerintah Indonesia memenjarakan mereka seumur hidup.

Tawaran itu, menurut Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, diajukan ke Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melalui sebuah surat yang dikirim pekan lalu.

Bishop menulis bahwa Australia siap menanggung semua biaya pemenjaraan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran apabila pemerintah Indonesia tidak mengeksekusi mereka.

Bishop juga menyebutkan niat pemerintah Australia untuk menukar kedua terpidana mati tersebut dengan tiga warga Indonesia yang ditahan lantaran mencoba menyelundupkan 390 kilogram heroin ke Australia.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

7 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

8 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

8 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

10 jam lalu

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

Zulhas membawa rombongan pengurus partainya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

11 jam lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

11 jam lalu

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

13 jam lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

18 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

1 hari lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

1 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya