Nobar Film Senyap, UIN Yogya Digeruduk Massa  

Reporter

Rabu, 11 Maret 2015 11:16 WIB

Adegan film Senyap. filmsenyap.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan massa berbagai elemen menggeruduk kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2015. Musababnya, ada sekelompok mahasiswa menggelar diskusi dan nonton bareng film Senyap.

"Apa kita mau dirasuki paham komunis, dengan kalimat tauhid, kita menolak," kata Umar Said, Ketua Forum Umat Islam Daerah Istimewa Yogyakarta, di gerbang masuk UIN Sunan Kalijaga, Rabu, 11 Maret 2015.

Massa juga meminta diskusi dan pemutaran film Senyap dibubarkan. Mereka beranggapan film itu merupakan propaganda komunis dalam membelokkan sejarah bangsa Indonesia. Massa menuding panitia dengan terang-terangan melanggar. Apalagi, film itu dilarang tayang dan tidak lolos sensor.

Para mahasiswa dari Social Movement Institute (SMI), Front Mahasiswa Nasional, PMII, GMNI dan elemen lain menggelar diskusi dan nonton bareng film itu di gedung restoran lama universitas itu.

Menurut mahasiswa, diskusi itu untuk mematangkan gagasan dan polemik. Film Senyap dianggap bisa memberikan pengetahuan dan mematangkan gagasan mahasiswa tentang watak penguasa masa Orde Baru pada peristiwa 1965.

Namun, elemen dari Forum Umat Islam menolak gagasan itu. Film itu jelas provokasi dan memasukkan ajaran komunis. "Harus bubar," kata Burhanuddin, koordinator Front Anti-Komunis Indonesia.

Sebelumnya, pada 26 Februari, prajurit TNI di Komando Distrik Militer 0733 BS Semarang nonton bareng film Senyap. Mereka memutar film di aula Markas Kodim dan acara langsung dipimpin Komandan Kodim 0733 BS Letnan Kolonel Infanteri M. Taufiq Zega. Acara berjalan lancar tanpa ada yang menggeruduk.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letnan Kolonel Elpis Rudi mengatakan acara nonton bareng film Senyap menjadi bagian dari evaluasi kondisi keamanan wilayah. "Yang dievaluasi termasuk tren pro-kontra adanya film Senyap. Jadi tidak spesifik hanya film Senyap," kata Elpis kepada Tempo di Semarang, Jumat, 6 Maret 2015.

Film Senyap adalah adalah film dokumenter mengenai pembantaian massal 1965 di Sumatera Utara. Film ini bercerita mengenai keluarga Adi Rukun yang mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana kakaknya dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Sebagai adik bungsu, Adi Rukun bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban, dan kemudian mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Kisah Anwar Congo, Eksekutor Para Terduga Simpatisan PKI

29 September 2021

Kisah Anwar Congo, Eksekutor Para Terduga Simpatisan PKI

Bagaimana Anwar Congo mengeksekusi terduga simpatisan PKI diceritakan dalam film Jagal (The Act of Killing) karya Joshua Oppenheimer

Baca Selengkapnya

Dua Film Ini Punya Kisah Alternatif Mengenai Tragedi 1965

29 September 2021

Dua Film Ini Punya Kisah Alternatif Mengenai Tragedi 1965

Jagal dan Senyap, dua film karya Joshua Oppenheimer ini punya cerita alternatif mengenai tragedi 1965

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta di Balik Film Pengkhianatan G30S/PKI Durasi 3 Jam 40 Menit

19 September 2021

Fakta-fakta di Balik Film Pengkhianatan G30S/PKI Durasi 3 Jam 40 Menit

Film Pengkhianatan G30S/PKI yang disutradarai Arifin C. Noer, kerap jadi kontroversi menjelang 1 Oktober. Berikut 4 fakta film yang diproduksi PPFN in

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

11 Juni 2017

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

okowi kembali menegaskan soal larangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Karena itu, Presiden minta masyarakat tidak terprovokasi isu bangkitnya PKI.

Baca Selengkapnya

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

18 Mei 2017

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

Alfian Tanjung akan dimintai keterangan soal cuitannya yang diduga menuding sebagian politikus PDI Perjuangan adalah kader PKI.

Baca Selengkapnya

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

17 Maret 2017

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

Fotografer Tempo, Subekti, dipaksa mencopot kaus bergambar maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, yang ia kenakan saat salat Jumat di Jatinegara.

Baca Selengkapnya

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

13 Maret 2017

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

Pemerintahan Soeharto, presiden yang berkuasa di era Orde Baru selama 32 tahun, dianggap lebih baik ketimbang sekarang.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

8 Maret 2017

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

Alfian Tanjung meminta maaf kepada anggota Dewan Pers Nezar Patria. Alfian tak sanggup membuktikan tuduhannya kepada Nezar sebagai kader PKI.

Baca Selengkapnya

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

31 Agustus 2016

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

Bedjo Untung menuturkan YPKP 65 ingin berbicara dari hati ke hati dengan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

25 Agustus 2016

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

Setidaknya ada empat elemen dalam rekomendasi rekonsiliasi yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya