Dipukul, Ali Mochtar Ngabalin Sempat Mengelak, tapi Kena...
Editor
Bobby Chandra
Rabu, 11 Maret 2015 10:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin dipukul oleh seorang penyusup yang muncul pada rapat Partai Golkar. "Dia sempat mengeluarkan kayu. Saya sempat menangkis, tapi kena surban saya," kata Ngabalin di ruang rapat Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2015.
Insiden pemukulan terhadap Ngabalin terjadi ketika Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie alias Ical, menggelar rapat konsolidasi. Suasana rapat mendadak ricuh ketika seorang lelaki menyusup ke ruang rapat Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, tempat pertemuan antara Ical dengan sekitar 486 pengurus partai Golkar daerah dan pusat.
Sekonyong-konyong Ngabalin menjadi sasaran pukul lelaki itu. "Saya sedang berdiri di belakang. Tiba-tiba dia mengeluarkan kayu dan memukul kepala saya," kata bekas politikus Partai Bulan Bintang yang dikenal dengan surbannya itu. Ngabalin sigap menangkis pukulan itu. Tak lama peserta rapat berhamburan menangkap pemukul.
Menurut Ngabalin, pemukul berasal dari kubu Agung Laksono, pesaing berat Ical. Ali menduga lelaki itu orang suruhan Ketua Golkar kubu Agung, Yorrys Raweyai. Pasalnya, Ali dan Yorrys baru saja terlibat diskusi sengit di program televisi. "Saya sebut Kemenkumham seharusnya tak mengesahkan hasil munas abal-abal, oplosan. Kalau mau balas, ya, ayo diskusi lagi," kata dia.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly melayangkan surat penjelasan bernomor M.HH.AH.03-26 kepada kubu Agung. Yasonna menyatakan kepengurusan Agung sah. "Saya menerima keputusan Mahkamah Partai Golkar yang mengesahkan hasil kepengurusan Munas Ancol secara selektif di bawah kepemimpinan Agung," kata Yasonna di kantornya, Selasa, 10 Maret 2015.
Menteri Hukum mengambil keputusan tersebut berdasarkan pada Keputusan Mahkamah Partai Golkar Nomor 01/P1-GOLKAR/III/2015, Nomor 02/P1-GOLKAR/III/2015, dan Nomor 03/P1-GOLKAR/III/2015. Mahkamah partai telah mengabulkan untuk menerima kepengurusan pimpinan pusat Partai Golkar hasil Munas Ancol dengan Ketua Agung Laksono.
PUTRI ADITYOWATI