Panen Raya, Bulog Bojonegoro Kirim Beras ke Papua  

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 16:03 WIB

Ilustrasi beras. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bojonegoro - Perum Bulog Subdivisi Regional III Bojonegoro mengirim 8.000 ton beras ke sejumlah provinsi untuk menekan naiknya harga beras. Kebetulan, di Bojonegoro dan sekitarnya sedang memasuki masa panen pada Februari-Maret ini.

Dari total 8.000 ton beras, 3.000 ton dikirim ke ke DKI Jakarta, 2.000 ton ke Bengkulu, 1.000 ton ke Kabupaten Manokwari, dan 2.000 ton ke Kota Jayapura. Pengiriman beras dilakukan pada pekan ketiga Februari dan pekan pertama Maret 2015.

Menurut Kepala Bulog Subdivisi Regional III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman, permintaan pegiriman 8.000 ton beras ke daerah lain tersebut datang dari Perum Bulog di Jakarta. Pengiriman ini bertujuan menekan harga beras di pasaran. "Ya, akhirnya kami kirim," ujarnya, Sabtu, 7 Maret 2015. "Dalam pekan-pekan ini, mungkin akan ada lagi permintaan dari daerah."

Beras Bulog Subdivisi Regional III Bojonegoro berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Kebetulan, tiga daerah tersebut, terutama Lamongan dan Bojonegoro, memiliki lahan produktif dan menjadi lumbung padi di Jawa Timur.

Dengan hasil beras di atas-rata-rata, Bulog Bojonegoro bisa menjadi langganan sejumlah provinsi di Indonesia. Efdal mencontohkan, sok beras pada Maret 2015 masih ada 53 ribu ton. Beras sejumlah itu cukup untuk sepuluh bulan.

Karena stok melimpah, kata dia, instansinya tidak perlu kebingungan mendapatkan beras. Dalam jangka waktu enam bulan mendatang, Bulog Bojonegoro akan membeli beras 97 ribu ton.

Pengiriman beras ke daerah-daerah tidak sekali ini saja dilakukan. Sebelumnya, saat terjadi kemarau panjang pada Oktober 2012, misalnya, Bulog Bojonegoro mengirim 64,45 ton beras ke sembilan provinsi di luar Jawa.

Beras itu dikirim ke Kalimantan Tengah 7,3 ton, Papua 25.645 ton, Nusa Tenggara Timur 4,95 ton, Sumatera Utara 5 ton, Sumatera Selatan 3 ton, Sumatera Barat 7 ton, Riau 6,35 ton, dan Bengkulu 3 ton.

Di Kabupaten Tuban, sejumlah kecamatan juga tengah menunggu masa panen. Di antaranya Kecamatan Merakurak, Jenu, Palang, Soko, dan Rengel. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Tuban Suparno, pada Maret ini, sebagian kecamatan di Tuban telah memasuki panen. "Cukup banyak," katanya.

Data di Dinas Pertanian Tuban menyebutkan produksi padi Tuban mencapai 537.666 ton. Sedangkan luas tanaman padi pada 2014 yaitu, 88.717 hektare. Dari luas lahan itu, yang bisa menghasilkan 85.549 hektare. Dengan kata lain, 3.168 hektare lahan gagal panen akibat sejumlah faktor, di antaranya banjir dan serangan hama.

SUJATMIKO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

7 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

8 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

9 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

27 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

28 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya