TEMPO.CO, MASAMBA - Aksi penyegelan mes pemerintah daerah (Pemda) Luwu Utara, di Jalan Pengayoman, Makassar, yang dilakukan sejak hari Kamis, 26 Pebruari, oleh puluhan mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara (Pemilar). Hingga Ahad, 1 Maret kemarin, masih berlanjut, sejumlah mahasiswa masih menggelar aksi demonstrasi dengan menduduki dan menyegel mes.
Pendudukan dan penyegelan mes pemda Luwu Utara ini merupakan buntut kekecewaan mahasiswa yang menilai tidak adanya perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam mengantisipasi konflik antarmasyarakat di daerah itu. Padahal, sudah banyak korban yang berjatuhan akibat konflik yang terjadi.
Juru bicara Pemilar, Sahied, yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendudukan dan penyegelan mes pemda Lutra, hingga ada respons dari pemerintah.
Dia merincikan, dari semua rentetan konflik antarmasyarakat yang terjadi di Luwu Utara, terkesan ada pembiaran yang dilakukan pemerintah. Konflik terakhir, yakni terjadi pada 14 Februari lalu antara warga Desa Pandak dan Rompu, yang menyebabkan tewasnya satu orang warga yang terkena sabetan parang.
“Kami menilai Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi telah gagal dalam memimpin daerah ini, dan tidak mampu memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat. Tiap harinya, masyarakat di Luwu Utara dihinggapi rasa waswas akibat konflik yang berkepanjangan ini,” ujar Syahied.
Kekecewaan mahasiswa terhadap pemerintah bertambah, akibat ketidakhadiran Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi saat akan membicarakan tentang persoalan konflik tersebut.
HASWADI
Berita terkait
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar
16 jam lalu
Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar
4 hari lalu
Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar
4 hari lalu
Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaIMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar
12 hari lalu
Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri
23 hari lalu
Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu
Baca SelengkapnyaPenerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen
34 hari lalu
Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran
35 hari lalu
Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.
Baca SelengkapnyaDivonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
36 hari lalu
Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka
36 hari lalu
Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.
Baca SelengkapnyaKasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin
36 hari lalu
KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya