Samad jadi Tersangka Lagi, Pengacara Keberatan

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 05:23 WIB

Ketua KPK non aktif, Abraham Samad dikawal sejumlab aparat kepolisian saat menuju masjid untuk melakukan salat Zuhur di Polda Sulsel, Makassar, 24 Februari 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Jakarta:Anggota tim pengacara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Abraham Samad, Alvon Kurnia Palma, keberatan dengan penetapan tersangka kliennya terkait tulisan Rumah Kaca Abraham Samad yang dimuat di media sosial Kompasiana. Alvon mempertanyakan motif Kepolisian dalam penetapan tersangka itu.

"Kami mempertanyakan apa motif Kepolisian?" kata Alvon saat dihubungi, Jumat, 27 Februari 2015. Sebelumnya, Samad sudah menjadi tersangka kasus pemalsuan dokumen administratif kependudukan.

Tindakan polisi menjadikan tulisan Rumah Kaca sebagai alat bukti dinilai janggal. Sebab, Alvon menilai tulisan tersebut bukan jenis tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan.



"Kalau tulisan seperti itu saja bisa dijadikan alat bukti, akan banyak penetapan tersangka yang dipicu tulisan sejenis," ujar dia.

"Menurut saya, tulisan itu tak mengakomodir definisi alat bukti. Nanti akan kami buktikan apakah penyidik benar-benar menjadikan tulisan itu sebagai dasar penyidikan. Jika tidak, apa dasarnya?" kata Alvon.

Samad, menurut Alvon, belum berkomentar secara langsung atas penetapan tersangka itu. "Ia masih di Makassar," katanya. Tim pengacara juga belum membahas penetapan tersangka ini, sehingga belum diketahui apakah Samad akan menempuh jalur praperadilan atau tidak.

Kepolisian resmi menetapkan Samad sebagai tersangka kasus "Rumah Kaca Abraham Samad." Polisi menduga Samad menyalahgunakan wewenangnya sebagai Ketua KPK dengan bertemu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristyanto untuk merealisasikan keinginan Samad menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.

Dalam tulisan itu, Samad bahkan disebut menjanjikan keringanan hukuman bagi politikus PDIP lain, Emir Moeis, yang terjerat kasus suap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Tarahan, Lampung. Dalam konferensi pers di gedung KPK, Samad pernah membantah seluruh isi tudingan dalam tulisan tersebut.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya