Tim Pemantau Perdamaian Aceh Akan Ditempatkan di 15 Pos
Reporter
Editor
Jumat, 29 Juli 2005 02:28 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim Monitoring Uni Eropa dan ASEAN akan ditempatkan pada 15 pos di Aceh. Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto seusai bertemu Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (28/7), mengungkapkan, penempatannya akan ditentukan oleh tim itu sendiri. "Mereka akan meninjau, melihat situasi, kemudian akan menentukan tempatnya," kata Sutarto seusai pertemuan selama dua jam itu. Pembagian tim dan jumlah pos akan dibicarakan antara Panglima TNI dan tim monitoring dari ASEAN, hari ini.Saat bertugas, tim monitoring tidak akan didampingi anggota TNI. Mereka akan datang ke Aceh mulai 16 Agustus mendatang. Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil mengungkapkan, tim monitoring akan beranggotakan sekitar 300 orang. Mereka campuran sipil dan militer yang tidak bersenjata. Menurut sumber Tempo di Departemen Luar Negeri, tim akan dibagi dalam tim mobilisasi, tim penghancuran senjata, tim untuk reintegrasi, dan tim yang akan menangani partisipasi politik serta penyelesaian hukum. Menurut Direktur Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan Departemen Luar Negeri Arif Havas, tim monitoring juga akan terdiri dari para pengacara dari Uni Eropa dan ASEAN. "Status mereka normalnya seperti pegawai teknis perusahaan," ujar Havas.Mengenai jumlah pasukan yang akan ditarik dari Aceh, Jenderal Sutarto tidak bersedia menjelaskannya. Dia hanya mengungkapkan semua pasukan nonorganis akan ditarik dari Aceh. Sunariah