Depok dan Bogor Terancam Banjir Sampah

Reporter

Kamis, 26 Februari 2015 05:58 WIB

Warga Kampung Kondang, Bandung, Jawa Barat, membakar sampah di salah satu titik terparah pencemaran limbah B3 industri tekstil di pinggir Sungai Citarum, Rabu 22 Oktober 2014. Pemerintah provinsi dan kabupaten akan membangun 20 pos pemantau limbah pada 20 kilometer pertama yang krusial selepas mata air Citarum sampai Curug Jompong. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Bandung:Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Bambang Riyanto mengatakan, Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor terancam banjir sampah. "TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampahnya sudah overload," kata dia di Bandung, Rabu, 25 Februari 2015.

Bambang menuturkan, TPA Cipayung tempat pembuangan sampah di Depok diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga akhir tahun ini. Adapun tempat pembuangan sampah di TPA Galuga, bersama Kabupaten Bogor dan Kota Bagor sudah berulang kali diperpanjang izinnya dan diperkirakan harus mencari alternatif tempat baru.

Bambang mengatakan, sampah menjadi bom waktu bagi tiga daerah itu. "Begitu TPA sudah tidak bisa menerima, maka banjir sampah di kota akan terjadi seperti di Kota Bandung dulu," kata dia.

Dengan alasan itu, pemerintah Jawa Barat berniat mempercepat pengoperasian Tempat Pemrosesan Dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Nambo di Bogor yang disiapkan di atas lahan seluas 55 hektare. "Kami akan mulai tahun sekarang untuk mengantisipasi itu, kami sudah bersiap agar 2016 sudah bisa menampung dengan teknologi sanitary landfill," kata Bambang.

Pemerintah provinsi berencana membangun fasilitas pengolahan sampah di TPPAS Nambo dengan teknologi Intermediate Treatment Facility (ITF). Sampah, melalui teknologi tersebut, diproses menjadi kompos dan Refuse-derived fuel (RDF), bahan alternatif pengganti batu bara. Bambang mengatakan, saat ini sedang dalam proses tender untuk membangun fasilitas itu.

Bambang mengatakan, saaat ini udah 26 peserta dari dalam dan luar negeri yang mengambil dokumen lelang untuk fasilitas pengolahan sampah di Nambo yang ditaksir berbiaya Rp 600 miliar. Pemerintah provinsi menargetkan, pada 2017 fasilitas ini beroperasi dengan kemampuan mengelola hingga 1.500 ton sampah tiap hari. "Ada Plan B, sambil tender investasi berjalan. Sambil menunggu beroperasi kami akan mulai merencanakan bekerja agar proses teknis sanitary landfill untuk pembuangan sampah tiga daerah ini sudah bisa dilaksanakan," kata dia.

Menurut Bambang, pemerintah provinsi sudah menyiapkan dana untuk memulai membangun fasilitas sanitary landfill di Nambo. "Dari APBD sudah kami siapkan Rp 22 miliar tahun ini, belum cukup," kata dia.

Bambang mengatakan, selain akan mencoba menambah duitnya di anggaran perubahan, pemerintah provinsi juga meminta tambahan dana pembangunan fasilitas sanitary landfill di Nambo pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Masing-masing kepala daerah juga menindaklanjuti dengan menyurati pusat untuk memperkuat tentaung situasi di Bodebek yang sudah membutuhkan penanganan segera," kata dia.

Bambang mengatakan, awalnya TPPAS Nambo disiapkan untuk mengelola sampah di regional Jabodetabek. Belakangan hanya Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor yang serius dengan meneken naskah kesepahaman yang dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama pembangunan fasilitas pengolahan sampah di Nambo dengan pemerintah provinsi.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya