KPK Temukan Beragam Modus Penyelewengan Impor Beras  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 Februari 2015 11:41 WIB

Warga membeli beras impor asal Thailand di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 20 Februari 2015. Terlihat pembeli tersebut membeli beberapa karung beras. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan beragam modus penyelewengan impor daging sapi. Penyelewengan ini disebabkan lemahnya kebijakan tata niaga impor pada 2012, sehingga muncul intervensi pihak tertentu.

"Sesuai laporan masyarakat, ada beragam modus penyelewengan, seperti penggelapan impor, impor fiktif, penyalahgunaan prosedur, dan mark-up," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 25 Februari 2015.

Tata niaga impor, kata Priharsa, kerap tidak berpihak kepada petani dan peternak lokal. Misalnya, pemerintah mengimpor daging ketika terjadi kelangkaan komoditas. Padahal, kelangkaan adalah akal-akalan pemburu rente untuk mencari untung. "Mereka kemudian mendatangkan beras yang tidak sesuai izin," kata dia.

Selain beras, empat komoditas pangan lain yang kerap diselewengkan yaitu daging, jagung, gula, dan kedelai. Priharsa mengatakan KPK mencatat sebelas kelemahan tata niaga impor yang perlu segera direvisi. Tiga hal itu ada pada aspek regulasi dan delapan hal soal tata laksana dan pengawasan impor.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Panja menilai pemerintah tidak maksimal dalam membatasi impor di hulu dan hilir. “Segala bentuk temuan semakin diperparah dengan belum berjalannya mekanisme pengawasan di pusat dan daerah,” kata Adnan pada paparan hasil kajian di gedung AA Maramis, kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 25 Februari 2015.

KPK menyarankan agar pemerintah membuat basis data informasi komoditas pangan strategis, membuat peraturan perundangan impor komoditas, dan menambah sanksi atas pelanggaran impor.

“Ini semua dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya tindak pidana korupsi,” kata Adnan.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

7 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

8 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

9 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

11 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

18 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

20 jam lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

21 jam lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

21 jam lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

21 jam lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya