#KoinAustralia: Perdana Menteri Kami Memang Payah, Tapi...  

Reporter

Selasa, 24 Februari 2015 06:28 WIB

Para siswa membawa poster yang memprotes pernyataan PM Australia Tony Abbott, saat aksi Koin Untuk Australia di SD Muhammadiyah, Surabaya, 23 Februari 2015. Dikutip dari Sydney Morning Herald, Abbott menyebut pernah memberi miliaran dolar untuk tsunami Aceh. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta -Aksi pengumpulan koin untuk Australia terus berlangsung. Mahasiswa dan masyarakat korban tsunami di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, melakukan aksi pengumpulan koin pada Senin, 23 Februari. Daerah itu merupakan wilayah terparah akibat tsunami sepuluh tahun silam.



Mahasiswa Aceh itu bereaksi atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengaitkan rencana eksekusi mati dua warganya oleh Pemerintah Indonesia dengan bantuan yang pernah diberikan kepada korban tsunami Aceh. "Aksi hari ini permulaan. Kami akan terus melakukan penggalangan," ujar Rahmad Ojer, koordinator aksi. Ia seolah tak mempedulikan reaksi sebagian warga Australia yang telah meminta maaf atas pernyataan Abbott.



Tagar #KoinuntukAustralia dan #CoinForAustralia di jejaring sosial Twitter memicu berbagai reaksi dari warga Australia. Beberapa dari mereka meminta maaf atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menyinggung Indonesia. “Kami minta maaf untuk PM kami yang... Itu uang kami, bukan dia, dan kami mendukung Anda. Kami akan segera menyingkirkan dia…,” demikian tulisan akun @damienpbuckley.

Akun lain menulis, “Dear Aceh, bantuan dari Aussie sifatnya ikhlas. Kami menyumbang karena hal itulah yang sepatutnya dilakukan,” demikian pernyataan @Asher_Wolf. Selain meminta maaf, ada yang menganggap tagar yang mengejek Perdana Menteri Australia Tony Abbott itu terlalu berlebihan, bahkan menyakitkan. “Perdana Menteri kami mungkin memang payah, tetapi kampanye #CoinForAustralia sama saja dengan menghina seluruh warga Australia yang ikut menyumbang,” kata akun @cjozboy.

Selain kicauan pedas dari @cjozboy, ada kicauan serupa dari akun @kimmothach. “Nah, kami menginginkan kembali uang miliaran kami bukan koin. Kalian harus belajar yang namanya bersyukur,” ujar dia.

Komentar Abbott tidak hanya memicu respons panas dari Indonesia, tapi juga kecemasan para pejabat senior pemerintah Australia. “Ini mengerikan,” kata seorang sumber senior yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir situs The Age. “Pernyataan ini membuat kami harus bekerja lebih banyak,” kata yang lain.

Menurut The Age, kedua pejabat tersebut khawatir pernyataan Abbott akan menghancurkan usaha Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang melobi pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan Chan dan Sukumaran.


Advertising
Advertising


ISTMAN MP. | RAJU FEBRIAN









Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya