Polisi Tangkap 11 Pembakar Hutan

Reporter

Minggu, 22 Februari 2015 00:10 WIB

Sejumlah petugas Manggala Agni Kemenhut memadamkan kebakaran di Kabupaten Bengkalis, Riau (4/3). Hingga kini kebakaran lahan dan hutan di Riau belum bisa ditanggulangi optimal akibat cuaca kering yang mengakibatkan kebakaran terus meluas lebih dari 8.000 hektar. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru: Kepolisian Resor Bengkalis menangkap 11 pelaku pembakar hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis. Para pelaku tertangkap tangan saat melakukan perambahan dan pembalakan liar. “Pelaku ditangkap di tiga wilayah berbeda,” ucap Kepala Kepolisian Resor Bengkalis Ajun Komisaris Besar Aloysius Supriadi, Sabtu, 21 Februari 2015.

Aloysius menjelaskan, tujuh pelaku diringkus polisi saat melakukan perambahan di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu. Dua pelaku ditangkap di Kecamatan Bengkalis, sedangkan dua lainnya ditahan polisi di kawasan hutan Kecamatan Pinggir saat membawa puluhan tual kayu alam.

“Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan alat bukti berupa enam unit pemotong kayu, jeriken berisi bensin, dan sepeda motor,” ujar Aloysius. Menurut dia, modus pelaku melakukan perambahan adalah untuk pembersihan lahan, sisa kayu lantas dibakar. Sedangkan kayu alam dijarah untuk dijual.

Aloysius mengatakan saat ini kepolisian terus memantau titik api di sejumlah kawasan hutan. Jumat, 21 Februari 2015, berdasarkan pantauan lewat udara, petugas Polres Bengkalis menemukan aktivitas perambahan dan satu unit alat berat warna biru tengah bekerja membuat kanal. Ihwal temuan ini, Aloysius mengaku belum mendapat laporan dari lapangan.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro mengaku kebakaran hutan dan lahan seluas 200 hektare di Bengkalis kebanyakan terjadi lantaran ulah perambah liar. “Pantauan kami di lapangan, ada aktivitas illegal logging dan pembersihan lahan,” katanya.

Menurut Suiswantoro, regu pemadam BPBD Bengkalis selalu menemukan titik api di atas lahan yang sudah di rambah. Kemudian sisa kayu tebangan hutan dibakar, cuaca panas ditambah tiupan angin kencang membuat api terus meluas dan sulit dipadamkan. “Kebakaran lahan kebanyakan di atas lahan gambut,” ujarnya.

Suiswantoro mengatakan, kebakaran hutan dan lahan telah terjadi sejak 13 Januari 2015, cuaca panas dengan minim curah hujan di wilayah Bengkalis membuat lahan gambut mengering dan mudah terbakar. “Situasi tersebut dimanfaatkan perambah untuk membuka lahan dengan cara membakar,” ujarnya.

RIYAN NOFITRA



Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya