AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pengeroyok Jurnalis Bekasi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 21 Februari 2015 12:07 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta meminta Kepolisian Resor Kota Bekasi segera mengusut kasus kekerasan yang dialami jurnalis Radar Bekasi, Randy Yosetiawan Progo. Kekerasan itu terjadi pada Kamis, 19 Februari 2015, di hadapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Bekasi Faturahman Daud. “AJI Jakarta menyatakan kekerasan terhadap jurnalis karena tidak puas dengan pemberitaan tidak dibenarkan dengan alasan apa pun,” ujar Ketua AJI Jakarta Umar Idris dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Sabtu, 21 Februari 2015.

Menurut Umar, kekerasan terhadap Randy terjadi di rumah makan Arraunah di Jalan Serma Marzuki, Margajaya, Bekasi Selatan. Saat itu Faturahman meminta Randy menemuinya karena ingin mengklarifikasi berita yang dimuat Radar Bekasi edisi Rabu, 18 Februari 2015. Berita yang ditulis Randy itu memuat pernyataan Ketua DPC PAN Bekasi Utara Iriansyah yang mengkritik pimpinan DPD PAN Kota Bekasi yang dianggap tidak memperhatikan kader partai.

Faturahman tak bisa menerima berita itu. Bukannya mendiskusikan pemberitaan itu, saat bertemu dengan Randy, Faturahman, yang didampingi Iriansyah, diduga menyuruh tiga orang di rumah makan itu mengeroyok Randy. Faturahman dan Iriansyah tak ikut memukul, tapi menyaksikan kekerasan itu.

Akibat pukulan ini, Randy menderita luka memar di bagian pipi kiri, lengan kiri, dan pinggang kiri. AJI menduga pengeroyokan oleh tiga orang itu dilakukan atas perintah Faturahman. Umar mengatakan kekerasan terhadap Randy merupakan tindak pidana.

Tindakan itu juga mengancam kebebasan pers yang telah dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Dalam beleid itu, ketidakpuasan atas sebuah berita dinyatakan harus disampaikan lewat mekanisme pemberian hak jawab dan hak koreksi berupa tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan yang merugikan nama baik narasumber atau pembaca.

Sedangkan Pasal 8 Undang-Undang Pers menyatakan, dalam melaksanakan profesinya, wartawan mendapat perlindungan hukum. “Karena itu, kami mendesak polisi segera menetapkan tersangka dan menyeret pelakunya ke pengadilan,” kata Umar.

Dia berharap tindakan tegas kepolisian bakal memberikan efek jera, sehingga mencegah kasus serupa terjadi lagi di kemudian hari. AJI, menurut Umar, juga meminta pengurus partai politik, terutama Partai Amanat Nasional, di pusat dan daerah menaati Undang-Undang Pers dalam menyelesaikan sengketa seputar pemberitaan.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

34 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

34 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

34 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

29 Juli 2023

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.

Baca Selengkapnya

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

29 Juli 2023

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membatalkan izin pemakaian Stadion Patriot untuk acara senam sehat yang dihadiri Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya