TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat telah menyiapkan sebuah ruangan untuk pemeriksaan Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif. Samad memang diagendakan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Jumat, 20 Februari 2015, sekitar pukul 09.00 Wita.
Ruang pemeriksaan Samad berada di Kantor Direktorat Reskrim Umum Polda Sulawesi Selatan dan Barat. Dari pantauan Tempo, di luar ruangan itu berjaga sejumlah polisi dari Divisi Bidang Profesi dan Pengamanan Internal. Tak jauh dari situ, tepatnya di luar lobi Kantor Direktorat Reskrim Umum, puluhan personel dari Direktorat Samapta Bhayangkara pun tampak berjaga.
Dalam ruang pemeriksaan Samad yang berukuran 5 x 4 meter, terdapat sekitar sepuluh kursi dan sebuah meja yang di atasnya telah tersedia laptop dan printer. Di luar itu, terpasang sebuah kamera yang mengarah ke meja tersebut. "Itu memang ruangan pemeriksaan yang kami siapkan," tutur Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi, Jumat, 20 Februari 2015.
Jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan dalam proses pemeriksaan, Endi mengatakan, sekitar 40 orang. "Sifatnya untuk membantu proses pemeriksaan agar berjalan lancar," ujar Endi. Hingga kini, Endi melanjutkan, pihaknya masih menunggu kedatangan Samad maupun kuasa hukumnya. "Kami tunggu sampai pukul 13.00 Wita."
Ketua bidang hukum dari tim advokasi Abraham Samad, Abdul Azis, memastikan kliennya tidak hadir dalam pemeriksaan perdana. Azis beralasan, terdapat kesalahan dalam surat pemanggilan Samad. "Secara resmi, saya akan bawa suratnya ke Markas Polda sekitar pukul 10.00 Wita," kata Ketua Lembaga Bantuan Hukum Makassar ini.
Kasus pemalsuan dokomen administrasi kependudukan ini mulai diusut berdasarkan laporan Ketua Lembaga Peduli KPK dan Polri Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Mabes Polri, yang kemudian dilimpahkan ke Polda Sulawesi Selatan dan Barat pada 29 Januari 2015. Selanjutnya, Feriyani Lim—sebagai terlapor—melaporkan balik Abraham Samad ke Bareskrim Mabes Polri.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK
10 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
10 jam lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaBentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
14 jam lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah
15 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK
17 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
1 hari lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
1 hari lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
2 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
2 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca Selengkapnya