Plt Ketua KPK: Buat Koruptor,Taufiq Come Back  

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 09:49 WIB

Dua mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Tumpak Hatorangan (kiri), saat berdiskusi dengan sejumlah tokoh nasional di Gedung KPK, Jakarta, 16 September 2009. Mereka memberikan dukungan dan menuntut agar Presiden Susilo Bambang Yudoyono, segera mengeluarkan Perpu untuk Pengadilan Tipikor. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki, memberikan pesan pada calon koruptor. Pesan itu ia sampaikan setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara. "Buat para koruptor, pesannya: Taufiq come back," ujar Ruki di Istana Negara, Jumat, 20 Februari 2015.

Menurut Ruki, KPK akan menyelesaikan kasus-kasus yang masih menggantung. Ia mengatakan lembaganya akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk terus memberantas korupsi.

Untuk kasus yang membelit Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Ruki mengatakan kasusnya akan terus diproses. "Itu adalah kasus yang sedang kami tangani, akan dilakukan pendekatan hukum. Putusan praperadilan sendiri akan menjadi faktor yang akan dibahas," kata dia.

Koordinasi dengan kepolisian, kata Ruki, akan ditingkatkan. Menurut Ruki, pimpinan lembaganya akan berbagi tugas untuk berkoordinasi dengan lembaga hukum lainnya. "Misalnya yang akan berhadapan dengan kejaksaan Pak Zul karena mantan jaksa, saya mungkin dengan kepolisian," ujarnya.

Rabu lalu, Jokowi menonaktifkan Ketua KPK Abraham Samad dan wakilnya, Bambang Widjojanto, yang kini menjadi tersangka di Mabes Polri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Johan Budi Sapto Pribowo, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan pengacara mantan Staf Ahli Kapolri Indrianto Seno Aji. Ruki, yang pensiun sebagai polisi dengan pangkat jenderal bintang dua, memimpin KPK pada 2003-2007. Adapun Indrianto sehari-hari berprofesi sebagai pengacara. Keluarga Cendana dan Bank Century adalah dua klien besarnya.

Johan, Ruki, dan Seno Aji akan memimpin KPK bersama dua komisioner lama, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja, hingga Desember 2015 sampai tiba masa pemilihan komisioner yang baru.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

1 hari lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

1 hari lalu

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya