Tenggelamkan Kapal ala Susi Mudah, yang Sulit Kata SBY?

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 06:23 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti memperlihatkan koleksi foto-foto miliknya di Kediamannya, Komplek Menteri Widya Chandra V No.26, Jakarta, 14 Februari 2015. Dia menyukai pemotretan udara saat melakukan perjalanan ke berbagai negara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat mengadakan pertemuan tertutup dengan semua kader Demokrat Jawa Timur pada Ahad, 8 Februari 2015, dikabarkan sempat menyinggung soal langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menenggelamkan kapal-kapal negara lain yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

“Iya, menyinggung soal itu,” ujar Bendahara DPD Demokrat 2015 ketika dihubungi Tempo, Senin, 16 Januari 2015.

Meskipun sebetulnya pesan tersebut tidak boleh disampaikan kepada media, Sugiri menyampaikan, secara umum, SBY mengatakan bahwa sebetulnya yang paling sulit dilakukan adalah mencegah kapal-kapal asing yang masuk ke Indonesia untuk mengganggu kedaulatan Tanah Air. “Menenggelamkan kapal itu adalah hal yang mudah. Namun, menjaga kapal-kapal asing yang masuk Indonesia melalui daerah-daerah perbatasan, itu yang jauh lebih sulit dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, menurut salah seorang yang hadir dalam pertemuan tersebut, SBY mengkritik kebijakan menenggelamkan kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini, menurut SBY, dapat mengakibatkan Indonesia kehilangan banyak teman negara-negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia. “Negara jadi kurang beruntung dan dunia mulai mengkritik dan menyalahkan,” ujar SBY seperti dituturkan orang itu.

Masih menurut sumber yang sama, SBY kemudian menambahkan alasannya tidak menenggelamkan kapal nelayan negara asing yang masuk ke wilayah Indonesia. SBY beralasan, sebetulnya banyak nelayan Indonesia yang juga masuk ke perairan negara tetangga, seperti Myanmar dan Vietnam. Nelayan-nelayan yang ditangkap oleh negara tetangga kemudian dengan diplomasi yang dilakukan SBY akhirnya dapat dibebaskan.

EDWIN FAJERIAL






Advertising
Advertising


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

22 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya