Pertanian Mina-Padi, Keuntungannya Berlipat

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 15 Februari 2015 05:04 WIB

Seorang petani memanen padi di sawah yang tergenang air di Minanga, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (11/6). ANTARA/Basrul Haq

TEMPO.CO , Sleman - Para petani di Sleman terus mengembangkan pertanian padi yang dipadukan dengan perikanan. Dalam satu lahan, ikan atau udang galah disatukan dengan tanaman padi. Hasilnya, setiap 1.000 meter persegi, petani bisa mendapat tambahan untung hingga Rp 5 juta setiap panen.



"Dalam 1.000 meter persegi, bisa panen padi 8 kwintal, bisa panen ikan 5 kwintal, udang 2 kwintal," kata Martinus Manulang, ketua kelompok pembudidaya minapadi, Ngelo, Pakem, Sleman, Jumat, 13 Februari 2015.



Ia menyatakan, lahan pertanian yang semakin menyempit perlu ditingkatkan produktivitasnya. Jarak tanam padi lebih dekat dan rumpun semakin banyak. Sehingga bulir padi semakin banyak. Selain itu, padi yang ditanam juga lebih tahan terhadap hama. Padi yang ditanam dengan sistem ini, tahan genangan air, daya adaptasi padi sangat kuat dan rasa beras juga lebih pulen.



Ikan atau udang galah yang akan ditabur di lahan sawah itu juga harus disiapkan. Ukuran udang harus sudah berukuran tokolan-2. Penebaran udang galah Di sawah pada saat padi sudah berumur 7-10 hari. Yaitu setelah penyiangan pertama. "Ini untuk menghindari stres udang akibat pengadukan lumpur yang berlebihan atau pemupukan. Pada saat itu padi sudah tahan genangan air," kata dia.



Ia menjelaskan, pengaturan air merupakan faktor penting. Di awal, tinggi air cukup 3-5 sentimeter supaya tidak mengganggu pertumbuhan padi. Setelah itu, air disesuaikan dengan tinggi tanaman padi.



Advertising
Advertising

Untuk menghindari kematian ikan atau udang, pupuk yang digunakan pertama kali adalah pupuk organik 2 ton per hektare sebagai pupuk dasar yang sekaligus menjadi pakan alami udang galah. Itu dilakukan sebelum pengolahan lahan.



Pupuk-pupuk seperti urea, TSP dan KCL ditebar saat tanam sebagai pupuk dasar. Pemupukan susulan pertama dengan urea pada umur 10-15 hari setelah tanam. Pemupukan kedua dengan urea pada akhir fase vegetatif atau 7 hari menjelang fase premordia bunga. Pemeliharaan udang galah dengan pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan hama. Panen udang atau ikan dilakukan 10 hari sebelum panen.



Penaburan udang galah di lahan Dero, Harjobinangun, Pakem, Sleman juga dilakukan oleh Sri Adiningsih dan Sidarto Danusubroto, Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres). Ketua wantimpres Sri Adiningsih menyatakan, dengan sistem ini petani bisa menambah pendapatan dalam satu tempat dan satu waktu. "Kalau tumpangsari tidak hanya sesama tanaman, tetapi bisa dengan ikan atau udang. Indonesia akan mandiri pangan. Sistem seperti ini akan kami sampaikan ke presiden," kata dia.



Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Sleman Widi Sutikno menyatakan, di kabupaten ini sudah ada banyak kelompok tani yang mengembangkan sistem ini. Ikan yang dipelihara kebanyakan jenis nila. Sedangkan udang jenis galah. "Ada 64 hektare sawah yang menggunakan sistem mina-padi," kata dia.



MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 jam lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

6 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

9 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

20 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

31 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

34 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

34 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

43 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya