630 Aparat TNI-Polri Bakal Tangkap Labora Sitorus  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 11 Februari 2015 15:19 WIB

Labora Sitorus. (ilustrasi: Rizal Zulfadli/TEMPO)

TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Kepolisian Papua Barat Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan 630 aparat TNI dan Polri siap melakukan penangkapan paksa terhadap Labora Sitorus, terpidana bisnis kayu dan bahan bakar minyak ilegal, di kediamannya di Tempat Garam, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat.

"Ada 630 personel yang disiapkan. Kita pastikan menghindari korban jiwa," ujar Waterpauw saat dihubungi, Rabu, 11 Februari 2015.

Dia menuturkan personel gabungan tersebut bertugas mengamankan area penangkapan di Tempat Garam. Sedangkan eksekutornya dari Kejaksaan Negeri Kota Sorong. "Kita sifatnya mem-backup Kejari. Namun, sebelum eksekusi paksa, kita berharap Labora dapat menyerahkan diri secara baik-baik," katanya.

Ratusan aparat bersenjata lengkap tersebut direncanakan menerobos pintu gerbang utama PT Rotua dan memaksa masuk ke area pabrik. Apabila terjadi penghadangan di depan pintu masuk, ujar Waterpauw, akan ditangani secara baik-baik. "Tapi, sebelum itu semua, kita juga akan menjelaskan kepada pengikut dan kerabatnya agar tidak melawan saat eksekusi. Biarlah eksekusi ini berjalan lancar, karena telah sesuai dengan putusan inkrah Mahkamah Agung."

Sebanyak 630 personel terdiri atas 510 dari kepolisian dan 120 anggota TNI. "TNI ikut mem-backup eksekusi karena situasi di lapangan tidak seperti yang dikira. Ia (Labora) punya banyak pendukung yang kita belum tahu, apakah akan anarkistis atau tidak," tuturnya.

Freddy Fakdawer, adik angkat Labora, mengatakan tak takut dengan jumlah aparat yang disiapkan. "Kita lihat saja, apakah kekuatan masyarakat lebih kuat atau kepolisian," ujarnya.

Menurut dia, pengamanan di rumah Labora Sitorus, pemilik rekening gendut Rp 1,5 triliun, di Jalan Pandjaitan telah diperketat. "Kita perketat. Tidak sembarang orang boleh masuk sekarang," tutur Freddy.

Petugas jaga, yang semula biasanya berjumlah dua orang, ditambah beberapa orang. Fakdawer memastikan Labora akan aman berada di area pabrik dan kediamannya ketimbang di luar. "Pengamanan ini tidak melibatkan aparat. Itu karyawan kami sendiri," kata Freddy.

Eksekusi terhadap Labora sesuai dengan putusan Mahkamah Agung tanggal 17 September 2014. Dalam putusan itu, polisi berpangkat bripka itu dijatuhi vonis 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun kurungan.

JERRY OMONA


Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

16 jam lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

18 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

20 jam lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

20 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

20 jam lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

1 hari lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

1 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

1 hari lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

1 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya