Ini Arsip Sapoen, Kakek Capres Suriname

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 6 Februari 2015 05:29 WIB

Menteri Pendidikan Suriname, Raymond Sapoen. (facebook)

TEMPO.CO, Purwokerto- Adalah Arie Grobbee, anggota Paguyuban Sambungroso Jawa-Suriname yang pertama kali melakukan penelusuran asal-usul Sapoen, yang diduga leluhur kandidat presiden Suriname, Raymond Sapoen. Bersama Tempo, Arie mendatangi Desa Kanding untuk menemui kerabat Sapoen yang diduga masih hidup. "Awalnya saya mencari data di kearsipan Belanda dan menemukan jejak Sapoen di Suriname," kata Arie, di Kantor Balai Desa Kanding, Kecamatan Somagede Banyumas, Jawa Tengah, Kamis 5 Februari 2015.

Dalam sepekan terakhir ini, warga Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas, dihebohkan kabar calon presiden di Negara Suriname di Benua Amerika. Satu kandidat calon Presiden Suriname adalah Raymond Sapoen diduga keturunan orang Jawa yang berasal dari Banyumas. Sapoen merupakan kakek Raymond Sapoen.

Arie Grobbee, warga keturunan Belanda yang kini bermukim di Desa Karangbanjar, Purbalingga. Sudah setahun ini, ia melakukan penelusuran terhadap keluarga Jawa yang dulu pernah menjadi kuli kontrak di Suriname. Berdasarkan data dari arsip nasional Belanda, Sapoen berangkat ke Suriname pada tahun 1928. Ia menumpang kapal yang berangkat dari Jakarta menuju Paramaribo, Suriname.

Kapal Merauke II yang mengangkut Sapoen lepas jangkar pada 30 Juni 1928. Dalam dokumen yang dimiliki Arie, alamat Sapoen tertera jelas berasal dari Desa Kanding Banyumas. Belum disebutkan ada nama provinsi di dokumen tersebut. Saat itu Sapoen tercatat berumur 25 tahun dengan tinggi badan 146 centimeter. Agama yang tertulis, Islam.

Dalam dokumen tersebut juga tertulis masa kontrak Sapoen yang tercatat mulai 18 Agustus 1928 hingga 18 Agustus 1933. Namun tak jelas, apakah Sapoen berhasil kembali ke Jawa atau menetap di Suriname.

Arie mengatakan, Belanda memang rapi dalam membuat arsip. Ia bahkan berhasil menelusuri silsilah keluarganya berdasarkan arsip yang sudah tersimpan hingga 650 tahun. "Saya berhasil menemukan beberapa keluarga Suriname dari penelusuran dokumen arsip yang dikasih teman saya di Belanda," katanya.

Kepala Desa Kanding Awal Nurhandoko mengatakan, Sapoen memang benar berasal dari desanya. "Tapi apakah Raymond Sapoen merupakan keturunan Sapoen, masih harus dikonfirmasi," katanya.

Suriname merupakan negeri bekas jajahan Belanda yang berada di Benua Amerika. "Kami sudah menelusuri kabar ini, juga perangkat desa yang lain," kata Sekretaris Desa Kanding Agus Priyanto saat ditemui Tempo di Balai Desa Kanding.

Ia sendiri tak bisa memastikan apakah Raymond merupakan keturunan generasi keempat dari Sapoen, yang dibawa Belanda ke Suriname sebagai pekerja kontrak. Namun ia memastikan Sapoen memang berasal dari Desa Kanding. Berdasarkan penelusurannya, Sapoen yang pergi meninggalkan desa pada tahun 1926 memang belum pernah kembali ke desa itu. Berdasarkan penelusuran ke sesepuh desa, Sapoen diduga hilang saat sedang bekerja.

Radam, 83 tahun, warga Desa Kanding, memastikan bahwa Sapoen berasal dari desa tersebut. Ketika Radam melihat foto Sapoen, ia langsung ingat dan yakin. "Ini memang benar Sapoen," kata Radam. Radam mengatakan Sapoen memang dulu berpamitan untuk merantau dan tak pernah kembali ke desa itu. Ia juga mengaku tak tahu Sapoen pergi ke mana. Ia hanya ingat mata Sapoen agak juling. Sedangkan kaki Sapoen juga dikenal besar dan kuat.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Sejarah Dunia Hari Ini Tahun 1975: Suriname Merdeka dari Belanda

25 November 2022

Sejarah Dunia Hari Ini Tahun 1975: Suriname Merdeka dari Belanda

Suriname merdeka dari penjajahan Belanda pada 25 November 1975. Dinamika perjuangan Suriname meraih kemerdekaan secara penuh tidaklah mudah.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

8 Oktober 2021

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Ketua Satgas Khusus Sekda Jateng, Sumarno, akan bekerja menyelesaikan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.

Baca Selengkapnya