Syafii Maarif Sebut Mega Cs Sandera Jokowi

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 5 Februari 2015 05:59 WIB

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif (kiri) menyambut kedatangan calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo di kediamannya di Sleman, (3/5). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Tim 9 Ahmad Syafii Maarif mengatakan saran yang disampaikan oleh beberapa pimpinan Koalisi Indonesia Hebat kepada Presiden Joko Widodo untuk menunggu hasil praperadilan demi melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan dinilai salah langkah. Menurut dia, justru saran itu malah semakin menyandera Presiden Joko Widodo dalam mengambil keputusan.

"Ya namanya juga politik, pasti ditujukan untuk menyandera kebijakan Presiden yang sebenarnya akan membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri," kata Syafii, saat dihubungi, Rabu, 4 Februari 2015.

"Semoga Jokowi bisa mempertimbangkan saran dari para pimpinan partai pengusungnya." Dia juga mengatakan lambatnya Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri memicu konflik berkepanjangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.

Menurut dia, jika Jokowi segera membatalkan pencalonan Budi Gunawan setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, maka pelaporan terhadap pimpinan KPK ke Bareskrim Mabes Polri tidak akan terjadi.

Sebelumnya, beberapa pimpinan Koalisi Indonesia Hebat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ada juga Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuzziiy mengenai nasib pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri.

Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengakui para petinggi Koalisi Indonesia Hebat menyarankan Presiden Joko Widodo tetap menunggu hasil praperadilan untuk melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Menurut dia, Budi yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi itu mempunyai hak ingkar dan asas praduga tak bersalah.

REZA ADITYA

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

6 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

9 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

12 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

12 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

12 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

16 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

16 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

17 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

21 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya