Presiden Jokowi (kedua kiri) berbincang dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) pada acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 10 Januari 2015. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai NasDem di Dewan Perwakilan Rakyat, Viktor Laiskodat, mengakui Ketua Umum NasDem Surya Paloh sempat bereaksi atas penundaan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Viktor, Surya hanya menjaga pemerintahan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika. "Ini bukan soal kami minta dia dilantik, tapi agar sesuai dengan aturan," kata Viktor ketika dihubungi, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: 6 Manuver Surya Paloh Saat Kisruh Budi Gunawan)
Menurut Viktor, Jokowi sangat menghormati aturan hukum. Buktinya, Jokowi memilih menunda pelantikan Budi Gunawan karena Budi dijadikan tersangka dugaan suap dan kepemilikan rekening mencurigakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Viktor meminta tak ada kriminalisasi terhadap KPK ataupun Polri serta intervensi terhadap proses hukum yang masih berjalan. (Baca: Surya Paloh: NasDem Tetap Dukung Budi Gunawan)
NasDem Merapat ke Prabowo, PKS: Surya Paloh Paling Cantik Bermain Politik
1 hari lalu
NasDem Merapat ke Prabowo, PKS: Surya Paloh Paling Cantik Bermain Politik
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy membicarakan Partai NasDem yang pindah haluan untuk mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. PKS dan NasDem sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.