Kasus KPK, Relawan Minta Jokowi Tegas

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 25 Januari 2015 07:14 WIB

Mukhlis Ramlan (tengah), kuasa hukum PT. Daisy Timber, menjawab pertanyaan wartawan usai melaporkan Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, di Bareskrim Polri, Jakarta, 24 Januari 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta: Relawan Jokowi yang mengatas namakan Pro Jokowi (Projo) belum bersikap atas penetapan tersangka Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Polri.

“Ketua Projo masih menunggu waktu yang tepat untuk menentukan sikap dan tidakan,” kata Kepala Bidang Hukum dan Konstitusi Projo, Sunggul Sirait, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Januari 2015. “Tapi, kalau saya pribadi, saya minta Presiden Jokowi lebih tegas di jalur konstitusi.” (Baca: Tangkap Bambang KPK, Andi: Polri Tidak Lapor Dulu )

Menurut Sunggul, ketegasan itu seharusnya dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan berkata ke polisi, “Apa betul sudah sesuai prosedur dalam penetapan tersangka ini. Masa 8 hari dari dilaporkan sudah menetapkan tersangka? Bisanya kan, prosedurnya ada pemanggilan tiga kali untuk diperiksa, kalau tidak memenuhi, baru dijemput paksa."

Presiden Jokowi, Sunggul melanjutkan, juga seharusnya memerintahkan polisi untuk tidak mengaitkan penegakan hukum dengan politik. “Jokowi memang harus hati-hati dan tegas dalam kasus ini, jangan normatif atau biasa saja, karena masyarakat bisa beragapan presiden melakukan pembiaran.” (Baca: Jokowi, Kalah Tegas dari Ketua RT dan Lupa Janji)

Sunggul juga meminta, Presiden Jokowi harus segera mengganti petinggi Polri. “Budi Waseso segera diganti dan Budi Gunawan harus segera di-non jobkan sampai proses hukumnya selesai. Segera pilih Kapolri,” kata Sunggul.

“Presiden Jokowi punya wewenang itu, tapi dia tidak bisa memecat KPK, karena KPK independen.”

Untuk itu, Sunggul menegaskan, masih menunggu ketegasan Presiden Jokowi. “Tapi dengan waktu terbatas. Karena masyarakat sudah akan sadar dengan sendirinya."

Sunggul berharap Jokowi tidak memberikan kekecewaan terhadap relawan dan masyarakat yang sudah mendukungnya selama ini.

“Kami menunggu Jokowi berlaku sebagai seorang pemimpin, ini Indonesia bukan Jakarta. Pimpinlah sesuai konstitusi dan seperti janji yang diucapkan saat dilantik menjadi presiden,” kata Sunggul.

AFRILIA SURYANIS






Baca juga:
Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK
Tiga Perubahan Ujian Nasional Ala Menteri Anies
Sopir Tabrakan Maut Pondok Indah Diomeli Majikan
LPSK Lindungi Aktivis Bangkalan Korban Penembakan

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya