Presiden Yudhoyono Tak Takluk pada Kelompok Koruptor
Reporter
Editor
Jumat, 8 Juli 2005 20:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pemerintah dan rakyat Indonesia tidak akan takluk terhadap kekuatan kelompok koruptor di tanah air. "Para korup bisa menghambat. Tapi mereka tidak akan bisa mengalahkan rakyat dan negara Indonesia,"kata Presiden pada pidato sambutan pengukuhan Jenderal Sutanto sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia.Presiden Yudhoyono menyatakan, ada upaya nyata dari sejumlah orang yang berupaya membubarkan Timtas Tipikor (Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi), yang dibentukpemerintah. Badan yang tengah giat mengincar parakoruptor itu dinilai tidak perlu ada. "Kita semua akan terus melaksanakan dengan tegas dan ketetapan hati untuk memberantas korupsi,"katanya. Pemerintah masih mendeteksi terjadinya aksi korupsi di tanah air. Pemerintah akan terus mengejar para koruptor. Mereka yang berhasil dihukum akan diminta untuk mengganti aset negara yang dicuri dalam jumlah yang besar. Presiden juga menyinggung perlunya Kapolri baru bekerja sama dengan semua lembaga hukum untuk menjalankan tugasnya. Menurutnya, untuk menaklukkan korupsi, polisi perlu aktif saling membantu dengan Badan Pengawas Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), KejaksaanAgung dan lainnya. Anggaran yang bisa diselamatkan dari korupsi, menurut Presiden Yudhoyono, akan bermanfaat untuk pembangunan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat. "Anggaran ada jika tidak dikuras koruptor,"katanya. Menurut Presiden Yudhoyono, pemerintah dan rakyat Indonesia merasa malu saat ini. Penyebabnya adalah Indonesia dikenal sebagai negara terkorup di dunia. "Hanya kita semua yang bisa ubah itu,"ujarnya. Kepada Sutanto, Yudhoyono memintanya meneruskankeberhasilan yang telah dicapai Kapolri sebelumnya."Plus kreasi baru sehingga menjadi prestasi baru,"katanya. Budi Riza