Jokowi Tunda Budi, Zigzag Panas Jenderal Polisi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 17 Januari 2015 19:59 WIB

Kedekatan Presiden Jokowi, Megawati, dan calon Kepala Polisi RI, Budi Gunawan. (Infografis: Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Jakarta - Tugas berat Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sudah menanti sejak diumumkan Presiden Joko widodo Jumat lalu. Kisruh internal Korps Bhayangkara sejak pengajuan calon Kapolri Budi Gunawan yang kemudian menjadi tersangka kasus rekening mencurigakan masuk babak baru.

Isu pembersihan pengkhianat, penyebab Budi Gunawan jadi tersangka, mulai dilontarkan dan membuat resah. Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Suhardi Alius yang dikenal dekat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan akan dimutasi ke Lembaga Ketahanan Nasional. (Baca:Besok Ada Tanda Tangan Petisi Pilih Kapolri Bersih)

"Banyak yang gelisah sejak isu pergantian kapolri. Banyak pihak menyeret polisi terlalu dalam ke politik. Tugas berat PLT untuk mengembalikan polisi," kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Komjen Purnawirawan Oegroseno dalam diskusi Menteng, Sabtu 17 Januari 2015.

Ia mengklaim telah mendengar langsung pengakuan Suhardi soal mutasi ke Lemhanas. Dalam sambungan telepon, Oegroseno meminta lulusan terbaik Akademi Polisi 1985 tersebut untuk bersabar dan menenangkan keluarga. (Baca:Soal Kapolri, Jokowi Tinggalkan Tradisi Baik SBY)

Pengamat Keamanan dari Universitas Pertahanan Salim Said juga kaget mendengar informasi pencopotan Suhardi. Polisi seharusnya justru pro dan jadi aktor utama terhadap pemberantasan korupsi. Siapa pun yang jadi kapolri, menurut dia, harus menunjukan kepada masyarakat soal integritas dan keadilan.

Pengamat Politik dari Populi Center Nico Harjanto juga menyatakan, kondisi polri sangat rentan pasca tarik ulur politik penentuan kapolri. Ia khawatir, situasi tersebut justru akan kontraproduktif jika sampai menyebabkan perang atau konflik antara para jenderal.

Tak hanya menjalankan fungsi kapolri, menurut Nico, Badrodin harus segera merapatkan barisan dan memberi instruksi agar seluruh anggota polisi tenang. Kebijakan yang diambil Jokowi dinilai tak menyelesaikan masalah karena kapolri tetap adalah tersangka. Jokowi hanya menunda masalah. (Baca: Soal Kapolri, Jokowi Bicara dari Hati ke Hati)

"Ke depan, kepala lembaga tinggi negara jangan terus dibersihkan mengikuti siapa yang jadi presiden. Harus ada sistem tetap sehingga lembaga tinggi negara itu tak melulu terseret politik," kata Nico.

Oegroseno mengklaim kondisi Polri kondusif dan tak ada polemik berarti di tingkat para jenderal. Ia juga tak peduli soal kebijakan mutasi dan promosi di tubuh Polri. Ia hanya mengecam pernyataan Kepala Sekolah dan Staf Pimpinan Inspektur Jenderal Budi Waseso yang menuding ada pengkhianat di tubuh Polri. Perwira yang akan menggantikan Suhardi tersebut juga berjanji akan melakukan pembersihan.

"Stop bicara, ikuti pimpinan yang sekarang. Jangan menciptakan pemimpin ganda," kata Oegroseno. Ia menegaskan tugas Kapolri ada di tangan Badrodin sedangkan kuasa Budi Gunawan masih ditunda.

Oegroseno juga telah menelepon langsung Badrodin untuk segera menyatukan kembali Polri dari isu-isu yang memecah belah. Badrodin diminta untuk tegas terhadap perwira atau anggota Polri yang justru memicu perpecahan.

Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Ronnie Sompie membantah adanya kisruh antara para petinggi polri selama dinamika pencalonan Kapolri. Menurut dia, Sutarman sejak lama telah memberikan arahan soal kesiapan Polri kalau dirinya digantikan. Seluruh anggota Polri juga menerima keputusan tersebut sebagai kewenangan presiden.

Soal mutasi, Ronnie mengklaim telah menerima konfirmasi dari Suhardi bahwa keputusan tersebut adalah perintah Sutarman sebelum diberhentikan presiden. Mutasi Suhardi bukan bentuk penyingkiran akibat penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka. "Suhardi bilang itu perintah Sutarman pada Kamis Malam," kata Ronnie.

FRANSISCO ROSARIANS

Baca berita lainnya:
Jokowi Pilih Budi Gunawan, Ahok: Orang Salah Paham
Jokowi Tunda Budi Gunawan, Ini Drama di Istana

Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar

Abdee Slank Bicara Soal Artis dan Keputusan Jokowi

Tunda Budi, Jokowi Atasi Desakan Kubu Megawati

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

4 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

4 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

4 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

8 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

8 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

9 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

13 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

22 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

23 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya