Foto bawah laut yang diambil Remotely Operated Vehicle (ROV) dan dirilis oleh Departemen Pertahanan Singapura, menunjukkan badan pesawat AirAsia QZ 8501 di dasar laut perairan Laut Jawa. Kapal AL Singapura mengumumkan penemuan badan pesawat pada 14 Januari kemarin. AP/MINDEF
TEMPO.CO, Kumai- Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ujang Iskandar mengajak warga di sekitar Pelabuhan Kumai untuk makan ikan bersama. Kegiatan makan ikan bersama itu bagian dari upaya menepis kekhawatiran masyarakat mengkonsumsi ikan akibat tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata. (Baca pula: Evakuasi Korban Air Asia, Warga Takut Makan Ikan.)
"Makan bersama untuk memastikan bahwa ikan yang ditangkap nelayan di Kumai tidak ada persoalan apapun. Jadi jangan ragu untuk tukar, jual, dan makan ikan," kata Ujang Iskandar di hadapan ribuan warga yang ikut makan bersama, di Pangkalan Pendaratan Ikan, Pelabuham Kumai, Kalimantan Tengah, Sabtu, 18 Januari 2015.
Sekitar 1.250 warga Kumai datang ke Pangkalan Pendaratan Ikan di Pelabuhan Kumai tempat acara makan ikan bersama diselenggarakan. Udara panas dan terik tak menghentikan semangat mereka untuk menunggu acara makan dimulai. Di bawah tenda sederhana yang tak terlalu luas, warga sudah ramai berkumpul untuk menikmati hidangan serba ikan.
Berbagai jenis ikan disajikan di atas meja panjang, seperti kakap, bawal, tenggiri, hingga udang. "Ada lebih dari 10 macam ikan," kata Kusmiatun, Kepala Bidang Pengolaham dan Pemasaran Hasil Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Usai Bupati memberikan kata sambutan dan mempersilahkan acara makan dimulai, warga langsung berebutan mengambil makanan. "Tolong antre dan baris satu persatu ya," ujar salah satu panitia. Namun nampaknya warga tak peduli himbauan tersebut.
Tak lebih dari setengah jam, hampir seluruh menu yang disajikan ludes dimakan warga. Padahal, panitia menyiapkan 500 kilogram ikan untuk acara makan bersama tersebut.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.