Evakuasi Korban Air Asia, Warga Takut Makan Ikan
Editor
Kodrat setiawan
Rabu, 14 Januari 2015 02:59 WIB
TEMPO.CO, Pontianak - Evakuasi korban pesawat Air Asia QZ8501 yang belum tuntas di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, membuat konsumsi ikan di Kalimantan Barat menurun. Masyarakat setempat tidak tega mengkonsumsi ikan-ikan yang diduga memakan korban Air Asia yang belum ditemukan.
Pedagang ikan di Pasar Kemuning, Kotabaru, Kalimantan Barat, menyatakan daya beli masyarakat terhadap produk ikan dan turunannya berkurang. "Laut kita, kan, dekat dengan Pangkalan Bun, jadi mungkin warga waswas," ujar Sulaiman, 43 tahun, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca juga: Moeldoko Usut Foto TNI Narsis di Puing Air Asia)
Menurut Sulaiman, biasanya, ikan tongkol yang dijualnya laku 5 kilogram per hari. Namun kini hanya 1-2 kilogram yang laku per hari.
Hal ini juga berlaku di Pasar Simpang Tiga, Desa Tuan-tuan, Kabupaten Ketapang. Jamilah, 40 tahun, menyatakan hanya memakan ikan-ikan kecil saja. Pasalnya, ikan kecil tidak hidup di laut dalam. "Saya tak tega saja, bukan jijik. Kasihan korban yang belum ketemu," tuturnya.
Hidayah Falhum, 65 tahun, mengaku juga mendengar rumor tersebut. "Masyarakat katanya tidak mau makan ikan besar. Tetapi ikan kan halal, sehingga, menurut saya, tidak masalah," ujarnya.
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Air Asia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh awak.
ASEANTY PAHLEVI
Berita lain:
Ikal Laskar Pelangi Oles Minyak ke Tubuh Mahar
Tangis Ikal Sambut Jenazah Mahar Laskar Pelangi
Jokowi: Harga Baju di Bandung Terlalu Murah