TEMPO.CO , Malang - Sebanyak 10 mahasiswa asing dari Program Studi Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang mengkritik penggunaan bahasa alay atau bahasa pergaulan yang kerap digunakan anak muda saat ini. Kritik itu disampaikan dalam ujian yang diselenggarakan BIPA UMM, Senin 12 Januari 2015.
Para mahasiswa itu berasal dari Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Latvia, Thailand, dan Vietnam. Dalam program tersebut mereka menjadi Duta Bahasa Indonesia, Duta Kebersihan, Duta Kesehatan, Duta Pakaian Tradisional, Duta Musik Tradisional, Duta Pariwisata, Duta Transportasi, Duta Lingkungan Hidup, Duta Lalu Lintas, dan Duta Makanan Tradisional.
Menurut mahasiswa asal Thailand, Tanapat Boonrat, bahasa Indonesia terus berkembang dan mengalami pergeseran. "Tapi orang Indonesia seolah tak bangga berbicara dengan Bahasa Indonesia," kata dia. Akibatnya, muncul bahasa alay yang kerap jauh dari kaidah tata bahasa.
Menghadapi persaoalan tersebut, Tanapat menganjurkan agar setiap lapisan masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada berbagai kesempatan. Selain itu, model pembelajaran Bahasa Indonesia harus disusun agar menarik dan tidak membosankan. Agar para pelajar tertarik dan menggunakan Bahasa Indonesia, "Pemerintah harus menyediakan banyak tempat membaca di ruang publik," katanya.
Kepala BIPA Universitas Muhammadiyah, Arif Budi Wuriyanto, berharap semakin banyak mahasiswa asing yang mempelajari Bahasa Indonesia. Setelah lulus, mereka bisa bekerja di kedutaan besar maupun konsulat Indonesia. "Mereka telah belajar budaya dan Bahasa Indonesia," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Berita terkait
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?
51 hari lalu
Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen
12 Januari 2024
Aldin Ulil Amri Ramadhan, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih mimpinya untuk bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Amira Lulus Kuliah dengan IPK 4 dan Miliki Segudang Prestasi
3 Januari 2024
Simak di sini kisah Amira lulus dengan IPK sempurna.
Baca SelengkapnyaBikin Aplikasi Ngaji.AI, Dosen UMM Raih Penghargaan Diktiristek Nasional
19 Desember 2023
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM Aminudin memperoleh penghargaan karena membuat Ngaji.AI.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM Asal Pakistan Teliti Soal Mikroplastik: Kentang hingga Produk UMKM Terkontaminasi
18 Desember 2023
Mahasiswa UMM Shazma Anwar meneliti kontaminasi mikroplastik pada tanaman pangan. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak makanan yang terkontaminasi mikroplastik, termasuk kentang dan produk UMKM
Baca SelengkapnyaHujan Lebat di Berbagai Daerah, Ini Cara Menangkal Sambaran Petir ala Dosen Teknik UMM
27 November 2023
Salah satunya untuk menangkal petir dengan tidak menggunakan handphone, termasuk di dalam mobil.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM Bikin Buku Dibaca 17 Juta Orang, Bisa Lulus Tanpa Skripsi
26 Oktober 2023
Eldelafimeta, mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menerbitkan dua novel.
Baca SelengkapnyaKisah Tiga Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi Berkat Raih Penghargaan Film di Amerika
30 Agustus 2023
Simak kisah tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lulus tanpa skripsi.
Baca Selengkapnya10 Kampus Muhammadiyah Terbaik Versi Webometrics 2023
4 Agustus 2023
Simak di sini daftar 10 kampus Muhammadiyah Terbaik Versi Webometrics 2023.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM Bikin Inovasi Permen Jeli untuk Cegah Diabetes Melitus
31 Juli 2023
Mahasiswa UMM mengembangkan inovasi berupa permen jeli untuk mencegah diabetes melitus, khususnya di kalangan anak-anak.
Baca Selengkapnya