Jokowi Terkesima Pembuatan Senjata di Pindad

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 12 Januari 2015 16:26 WIB

Presiden Joko Widodo mengunjungi PT Pindad untuk melihat teknologi Alutsista unggulan di Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo berjanji akan meningkatkan produksi perangkat militer buatan lokal. Menurut dia, Indonesia jangan sampai terus-terusan membeli alat pertahanan dari luar negeri. Karena itu, pemerintah akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 700 miliar kepada pelaku industri pertahanan, salah satunya PT Pindad.

"Kita akan dorong industri pertahanan dengan memberikan investasi dan suntikan dana. Jangan sampai kita terus-terusan membeli alat di luar negeri," kata Jokowi kepada wartawan seusai kunjungan kerja di PT Pindad, Kota Bandung, Senin, 12 Januari 2015.

Untuk produksi pertahanan lokal, Jokowi menyadari bahwa Indonesia masih belum bisa memproduksi 100 persen kebutuhan. Minimal industri pertahanan kita bisa join dengan perusahaan asing. "Tapi diusahakan tempatnya di Indonesia," kata Jokowi.

Pada acara tersebut, Presiden didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Presiden mengunjungi beberapa gudang produksi milik PT Pindad sekitar satu jam. Di antaranya meninjau gudang senjata dan amunisi.

Jokowi terkesima dengan pola manajemen yang diterapkan PT Pindad. "Melihat line produksinya saya kira sangat bagus. Alurnya jelas. Tempat untuk memproduksi juga bersih," kata Jokowi yang merupakan Presiden Indonesia ke-7 ini.

Adapun Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan dirinya sangat mengapresiasi dorongan dari pemerintah pusat untuk menumbuhkan industri pertahanan lokal. Silmy berharap tentara dan polisi tidak selalu bergantung pada produk-produk alat utama sistem persenjataan dari luar negeri. "Karena itu, jika ada alutsista yang sudah mampu kita produksi oleh BUMN dalam negeri, TNI dan Polri wajib untuk menyerapnya," ujar Silmy.

Sejauh ini, Pindad telah memproduksi kendaraan tempur, seperti Anoa, Komodo, dan yang terbaru Panser Kanon 90 milimeter yang diberi nama Badak. Pindad juga telah mampu memproduksi amunisi kaliber 105 milimeter yang telah lulus uji sertifikasi TNI AD.

IQBAL T. LAZUARDI S

Terpopuler:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

12 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

44 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

46 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

46 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

15 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

16 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya