Demam Berdarah Mengganas di Bangkalan  

Reporter

Jumat, 9 Januari 2015 20:28 WIB

Petugas melakukan penyemprotan/pengasapan (fogging) nyamuk penyebab demam berdarah (Aedes Aegypti).[TEMPO/ Tommy Satria]

TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menetapkan status kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue (DBD) untuk Kecamatan Geger. Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Aida Rahmawati mengatakan penetapan status KLB dikarenakan jumlah penderita demam berdarah di Geger meningkat 100 persen dalam dua pekan terakhir.

"Dengan status KLB, pencegahan DBB di kecamatan itu akan diprioritaskan," kata Aida, Jumat, 9 Januari 2015. (Baca berita lain: Wabah Demam Berdarah di Malang, Lima Meninggal)

Data Dinas Kesehatan menyebutkan sepanjang 2014, Puskesmas Geger mencatat hanya tujuh warga yang dirawat karena terjangkit demam berdarah. Namun, pada awal Januari 2015 jumlah penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu telah mencapai 28 orang.

Sebagian besar korban berasal dari Desa Banyuning Dejeh dan Desa Banyuning Laok. Adapun usia para penderita berkisar antara 3 sampai 39 tahun. "Jadi orang dewasa juga rentan demam berdarah," ujar dia. (Baca: Kemenkes: Indonesia Masih Endemis Demam Berdarah)

Agar endemi demam berdarah tidak meluas, menurut Aida, pihaknya tidak hanya menggencarkan penyuluhan tentang pemberantasan sarang-sarang nyamuk, fogging focus atau pemberian bubuk abate ke wilayah yang rawan, namun juga meminta petugas kesehatan aktif turun lapangan memantau langsung ke desa endemi demam berdarah.

"Dengan turun langsung, kita bisa petakan, solusi yang tepat untuk memberantas," ujarnya. (Baca: Diduga Ebola, Ternyata Terjangkit Demam Berdarah)

Aida meminta warga mewaspadai menjalarnya demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Karena diperkirakan serangan nyamuk Aedes aegypti ini akan berlangsung dua hingga tiga bulan ke depan seiring berlangsungnya musim penghujan.

"Tahun lalu, Kecamatan Blega yang kami nyatakan KLB, sekarang pindah ke Kecamatan Geger. Jadi warga kami minta waspada," katanya. (Simak pula: Hujan Sporadis Picu Kasus Demam Berdarah)

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler Lainnya:
Teror Lagi di Paris, Polwan Tewas Tertembak
Kisah Penyelam Belut pada Pencarian Air Asia
Tarif Pesawat Diatur, Selamat Tinggal Tiket Promo
Di Australia, Dosen UIN Aceh Ikut Klub Gereja
Ribut Izin Terbang, Menteri Jonan Mengadu ke KPK
Setelah Black Box Air Asia Ketemu, Korban Lain?

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

14 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

17 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

24 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

24 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

27 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

35 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya