Pastikan Black Box Air Asia, TNI Turunkan 4 Penyelam

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 7 Januari 2015 15:30 WIB

Penyelam dari Basarnas menggunakan perahu karet dari Kapal Negara SAR Purworejo menuju KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, Minggu 4 Januari 2015. Penyelaman untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ8501 tertunda karena cuaca buruk dengan arus bawah laut yang tidak aman untuk penyelaman. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Selat Karimata - Empat penyelam TNI Angkatan Laut terjun ke laut untuk mencari kotak hitam atau black box di ekor pesawat Air Asia QZ8501, yang hilang sejak Ahad, 28 Desember 2014. Tujuan utama penyelaman kali ini adalah mendokumentasikan ekor pesawat sekaligus memasang tali untuk mempermudah pengangkatan. (Baca: Ekor Air Asia Ditemukan, Black Box di Mana?)

Pada pukul 10.35 WIB hari ini tim penyelam TNI AL dan surveyor berhasil menemukan ekor pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata. "Jika kotak ketemu dan cukup waktu, kami langsung membawanya ke permukaan," ujar Sersan Kepala Anjar Nur Sulistiono, salah satu penyelam, Rabu, 7 Januari 2015. (Baca: Ekor AirAsia Ditemukan, Ada 4 Puing Tambahan)

Ihwal rencana pengangkatan kotak hitam, koordinator penyelaman, Mayor Profs Dhegraft, belum bisa memastikan apakah ada black box di dalam ekor itu. Anjar menyelam bersama Kelasi Kepala Edi Susanto pada pukul 02.20 WIB hari ini. Kopral Dua Kaspidi dan Kopral Dua Pati Prakawanta kemudian menyelam setelah penyelaman Anjar dan Edi selesai. (Baca: Ekor Air Asia Ditemukan, Ini Lokasinya)

Dalam tugas kali ini, penyelam dibekali pisau yang bisa digunakan jika sewaktu-waktu harus mengoyak ekor guna menemukan kotak hitam. Mereka juga dibekali sensor penanda bawah laut yang dipasang di pinggang. Penyelaman hanya diberi waktu maksimal 30 menit karena keterbatasan stok oksigen. Adapun di dasar laut penyelam hanya memiliki waktu 10 menit. (Baca: Ekor AirAsia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen)

Arus di dasar laut sekitar lokasi penemuan ekor ini berkecepatan 2-3 knot. Dalam kondisi ini, waktu penyelaman berisiko berkurang karena penyelam harus melawan arus. Dalam penyelaman sebelumnya, Sersan Mayor Bovlen Sirait dan Sersan Kepala Oo Sudarna hanya berada di bawah air selama 17 menit. "Saat arus seperti itu, oksigen lebih cepat habis. Tadi kami hampir kehabisan napas," ujar Anjar. (Baca juga: Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut)

ROBBY IRFANY

Baca Berita Terpopuler
Ahok Pindahkan Lurah Susan dari Lenteng Agung
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi
3 Prajurit Cantik dan Misi Berburu Air Asia
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati

Berita terkait

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

2 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

Kecelakaan pesawat di BSD terjadi sebelum hujan mengguyur kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

3 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

3 jam lalu

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

Tiga korban pesawat jatuh di Jalan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan dibawa ke RS Polri, Keramat Jati.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

4 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

Sebanyak tiga orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat lapangan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

5 jam lalu

Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

Sebuah pesawat jatuh di Lapangan Sanburst, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Teleport, Perusahaan Logistik AirAsia Targetkan 2 Juta Pengiriman Paket di Asia Tenggara

5 hari lalu

Teleport, Perusahaan Logistik AirAsia Targetkan 2 Juta Pengiriman Paket di Asia Tenggara

Teleport berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak maskapai penerbangan untuk menambah kapasitas pada jalur-jalur utama yang bervolume tinggi.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

7 hari lalu

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membeberkan komponen pendorong lonjakan pendapatan perusahaan pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

8 hari lalu

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

25 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

26 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya