TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan ada sejumlah usulan melakukan pemekaran di wilayah perbatasan. Menurut Tjahjo, keinginan pemekaran ini juga muncul saat ia mengunjungi Pulau Sebatik dan Kota Nunukan, Kalimantan Timur.
"Ada beberapa usulan, tapi tidak banyak," ujar Tjahjo di kantornya, Jakarta, Selasa, 6 Januari 2015. Pemekaran, tutur Tjahjo, belum tentu langsung dipenuhi karena ada pertimbangan seperti potensi daerah yang akan dimekarkan.
Tjahjo mencontohkan, besarnya lahan kelapa sawit di Pulau Sebatik yang sebagian produksinya dibawa ke Malaysia. "Berarti, kan, tidak ada peningkatan pendapatan asli daerah di Sebatik," ujarnya.
Menurut Tjahjo, tujuan pemekaran adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat di sana, memeratakan pembangunan, serta memfokuskan pendapatan asli daerah. (Baca juga: 2017, Daerah Otonom Tak Berkembang Akan Dihapus)
Mantan ketua tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla itu menuturkan 60 persen daerah otonomi baru yang mengalami pemekaran sejak 1999-2014 tidak mencapai kesejahteraan. Presiden Jokowi sendiri, ujar dia, meminta adanya percepatan pembangunan wilayah perbatasan. (Baca juga: Bentrok Lembata Karena Efek Pemekaran Kabupaten)
"Sesuai dengan arahan Presiden, tugas itu diserahkan ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan," kata Tjahjo. (Baca juga: Pemerintah Memperketat Pemekaran Wilayah Baru)
PRIHANDOKO
Terpopuler
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Ulama Malaysia Haramkan Yoga dan Kopi Luwak
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat
Kenapa Anak-anak Selamat dalam Kecelakaan Pesawat?
Berita terkait
Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?
8 hari lalu
Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.
Baca SelengkapnyaDukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda
12 hari lalu
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini
Baca SelengkapnyaIrjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar
49 hari lalu
Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali
Baca SelengkapnyaAHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil
55 hari lalu
Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.
Baca SelengkapnyaMendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa
28 Februari 2024
Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan
Baca SelengkapnyaPemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
26 Februari 2024
Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKorupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun
22 Februari 2024
Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan
Baca SelengkapnyaStafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula
7 Februari 2024
Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku
23 Desember 2023
Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.
Baca SelengkapnyaTidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main
20 November 2023
"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.
Baca Selengkapnya