Tanah Bergerak di Majalengka, Delapan Rumah Retak  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 6 Januari 2015 18:38 WIB

Rumah ini bergeser hampir 100 meter akibat terbawa tanah yang bergerak usai terjadi longsor di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (29/01). Tempo/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Majalengka - Tanah bergerak yang menyebabkan rumah retak-retak kini melanda Majalengka, Jawa Barat. Kasus serupa terjadi di Sukabumi, yang menyebabkan puluhan rumah rusak. Tanah bergerak terjadi di Blok Babakan, Desa Cibeureum, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka. "Hingga kini pun pergerakan tanah masih terjadi sekalipun lambat," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat, Selasa, 6 Januari 2015.

Akibat pergerakan tanah pada Ahad, 4 Januari lalu, sedikitnya 8 rumah dindingnya retak 3 sampai 5 sentimeter. Pergerakan tanah, lanjut Tatang, bermulai dari areal sawah yang terletak di perbukitan. Lalu menyasar 8 rumah warga di bawah bukit. "Posisi kedelapan rumah itu terletak di jalur patahan," kata Tatang.

BPBD mengimbau penduduk mengosongkan rumah dan untuk sementara mengungsi ke tempat aman. Sebab pergerakan tanah masih terjadi. Pergerakan tanah itu juga bisa menyebabkan longsor. "Potensi longsor terjadi apabila hujan turun dengan deras," kata Tatang.

Saat ini, kata Tatang, BPBD Kabupaten Majalengka bersama dengan petugas dari Badan Geologi sedang terjun ke lokasi untuk menilai kondisi pergerakan tanah di Desa Cibeureum. Jika ternyata hasil penilaian menyebutkan pergerakan tanahnya cepat, maka warga yang tinggal di 8 rumah harus segera direlokasi ke tempat yang aman. Sampai saat belum dilakukan relokasi secara permanen. "Kami masih menunggu rekomendasi dari Geologi," kata dia.

Selain delapan rumah, warga yang tinggal di 28 rumah yang terancam retak-retak, Tatang meminta agar mereka waspada dan siaga. Jika hujan turun warga diimbau untuk segera mengungsi ke tempat aman.

Somantri, warga setempat, mengatakan retakan tanah itu sudah dua kali terjadi, yang pertama pada Desember 2014 lalu. Warga memang sudah mengungsi, terutama di malam hari. Sedangkan pada siang hari mereka kembali ke rumah masing-masing.

IVANSYAH

Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri

Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok

Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku

Ulama Malaysia Haramkan Yoga dan Kopi Luwak

Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

50 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Bantah 'Cuci Tangan' dalam Kisruh PPDB 2023, Irjen: Tugas Kementerian Awasi Pemda

14 Juli 2023

Kemendikbud Bantah 'Cuci Tangan' dalam Kisruh PPDB 2023, Irjen: Tugas Kementerian Awasi Pemda

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi membantah Kementeriannya disebut lepas tangan dalam kekisruhan PPDB 2023.

Baca Selengkapnya