Massa dari Gabungan Masyarakat Islam Surabaya (GAMIS) serta Front Pemuda Pecinta Nabi melakukan aksi di bekas Konsulat AS di jalan DR Sutomo, Surabaya, Jumat (9/21). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya di Surabaya, Sabtu, 3 Januari 2015.
"Kedutaan Besar Amerika Serikat menyadari potensi ancaman terkait hotel-hotel dan bank-bank AS di Surabaya, Indonesia," kata Kedutaan AS dalam pernyataan di situsnya.
"Kedutaan AS merekomendasikan peningkatan kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengunjungi fasilitas-fasilitas tersebut." Tidak ada rincian lebih lanjut dalam pernyataan Kedubes AS itu. (Baca: Jejak Aktivitas ISIS di Indonesia)
Amerika Serikat menganggap Indonesia berhasil memberantas kelompok militan lokal menyusul serangan tahun 2000-an yang menyasar warga negara asing dan fasilitas-fasilitas asing.
Namun baru-baru ini, aparat keamanan Indonesia mengkhawatirkan peningkatan jumlah WNI yang bergabung dengan gerakan negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). (Baca: Delik Hukum Jerat WNI ISIS Lemah)
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan sebanyak 110 warga negara Indonesia (WNI) pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca:Kapolri: 110 WNI Bergabung dengan ISIS)