TEMPO Interaktif, Jakarta:Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Gerakan Pembaruan PDI-P melantik pimpinan kolektif Kabupaten Malang yang berjumlah 54 orang dari 16 kecamatan. Pelantikan ini adalah yang ke-103 dari pelantikan seluruh Kabupaten (Kota) yang sudah bergabung. Sedangkan untuk tingkat provinsi sudah ada 11 pimpinan kolektif yang dilantik. Pelantikan dilakukan di kantor GP kawasan kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini Kamis (30/6). Anggota PKN yang hadir adalah Suko Waluyo Minto Raharjo, Tjiandra Widjaja, Aris Munandar, dan Togi Simanjuntak. "Ini pelantikan yang pertama, orang daerah datang sendiri dengan biaya sendiri,"kata Togi usai pelantikan. Menurutnya, saat ini sangat kuat kecenderungan arus bawah yaitu bergabung dengan GP sebagai wujud keinginan melakukan pembaruan partai. GP tetap konsisten dalam perannya sebagai gerakan moral untuk memperbaiki PDI-P. "Kami tetap pada koridor partai,"ujar Togi.Pendapat senada dikatakan Ketua Pelaksana Harian PKN Kab. Malang yang baru saja dilantik, Adi Pracoyo. Menurut Adi, semangatnya untuk bergabung dengan GP adalah keinginan memperbaki partai. "Kami tetap bagian dari keluarga besar PDI-P, hanya berbeda visi dengan status quo. Namun kalau menjadi partai sebagai jalan terakhir, why not?"katanya. Adi memilih GP karena gerakan ini dianggapnya radikal. Dalam arti berani melakukan upaya perubahan pola tradisional ke modern. Tentang pilihan politiknya itu, menurut Adi, tidak menimbulkan benturan fisik di daerah. "Ddahulu sempat terjadi benturan fisik, tetapi disadari oleh kedua pihak bahwa hal itu justru merugikan,"katanya. Harun Mahbub