Seorang petugas tengah meneropong keluar dari jendela pesawat Hercules milik TNI AU, 29 Desember 2014. Belitung, Indonesia. TNI AU tengah melakukan pemantauan diatas pesawat Hercules, dalam upaya pencarian pesawat AirAsia yang hilang pada, 28 Desember 2014 dalam rute penerbangan Surabaya-Singapura. Stringer/Anadolu Agency/Getty Images.
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pesawat jenis Hercules dan CN-295 yang dikerahkan untuk mencari pesawat Air Asia QZ8501 dilengkapi dengan search radar atau radar pencari. "Radar ini mampu mendeteksi benda-benda yang mengapung di lautan," kata Komandan Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Marsekal Muda Sri Pulung saat memimpin briefing operasi pencarian di Halim Perdanakusuma, Selasa pagi, 30 Desember 2014. (Baca: Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC)
Kedua pesawat, ujar Pulung, berangkat menuju dua area pencarian yang ditentukan Badan SAR Nasional. Pesawat Hercules akan melakukan pencarian selama sepuluh jam di kawasan utara Pangkalan Bun. Sedangkan pesawat CN-295 akan terbang delapan jam nonstop di wilayah selatan Tanjung Pandan. (Baca: Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung?)
"Kedua pesawat akan terbang rendah pada ketinggian di bawah 2.000 kaki," ujar Pulung. Dia berharap, pada operasi kali ini, tim pencari dapat menemukan tanda keberadaan pesawat Air Asia. "Kalau ada benda-benda yang mencurigakan, kami akan langsung tandai koordinatnya dan konfirmasikan ke Basarnas." (Baca: Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin)
Hari ini merupakan hari ketiga operasi pencarian pesawat Air Asia jurusan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat nahas itu berangkat dari Bandar Udara Juanda, Surabaya, menuju Bandar Udara Changi, Singapura, pada pukul 05.27 WIB. Namun, sekitar pukul 07.27 WIB, pesawat jenis A320-200 ini hilang kontak setelah terbang di ketinggian 32 ribu kaki. Diduga, pesawat tersebut jatuh di daerah perairan Tanjung Panjang, Bangka Belitung. (Baca: Pesan Penumpang Air Asia: 'Goodbye Forever')
Sebelum komunikasi antara pilot dan pengawas penerbangan bandara terputus, pilot sempat meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki. Pesawat yang membawa 162 orang ini dipiloti Kapten Irianto. Mereka terdiri atas 156 warga Indonesia, 3 warga Korea Selatan, serta masing-masing 1 warga Malaysia, Prancis, dan Singapura. (Baca juga: Mengapa ELT dan Pinger AirAsia Tak Berbunyi?)
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
17 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
33 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.