TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, Said Salim mengaku pernah bertemu dengan Tengku Syaifuddin Popon, pengacara Puteh yang tertangkap menyogok wakil panitera PT DKI Jakarta Ramadhan Rizal, jauh-jauh hari sebelum hari Popon menyuap. "Saya lupa persis tanggal dan harinya, tapi saya pernah ketemu Popon jauh hari sebelum tanggal penyuapan,"kata Said kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan selama 10 jam di KPK. Said mengaku pertemuan dengan popon itu dilakukan di rumahnya dan pertemuan itu tidak hanya dirinya dan Popon tetapi juga dihadiri oleh beberapa kerabat dan kawan-kawan Abdullah Puteh. "Pembicaraannya tidak pernah menyinggung masalah penyuapan tapi hanya tukar menukar informasi terkait perkembangan perkara di Jakarta dan di Aceh,"katanya.Menurut Said, pembicaraan tersebut membahas juga tentang dana bantuan hukum d Aceh yang saat itu juga sedang hangat jadi pembicaraan di Aceh. Said tetap membantah pernyataan Popon bahwa uang sogokan itu berasal dari dirinya. Bahkan Said mempertegas bahwa dia mempunyai bukti pada jam yang menurut Popon dirinya memberikan uang kepada Popon, adalah tidak benar. "Popon bilang ke penyidik bahwa saya jam 12.00 di Jakarta memberikan uang Rp 250 juta itu kepadanya. Sementara itu, saya jam 11.00 baru berangkat dari Medan ke Jakarta dan sampai jam 15.00 di Jakarta,"katanya beralibi.Said mengaku dirinya mempunyai bukti. Temannya Sofyan yang menjemputnya dari bandara bisa menjadi bukti kuat pengakuannya tersebut. KPKK juga telah mengecek jadwal penerbangan pada hari kedatangan Said di Jakarta dengan nomor penerbangan GA 185.Anton Aprianto